Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Renovasi Kanjuruhan Hanya Sakiti Perasaan Keluarga Korban

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Renovasi Kanjuruhan Hanya Sakiti Perasaan Keluarga Korban
Foto: Stadion Kanjuruhan, Malang

Pantau - Sisa-sisa tragedi Kanjuruhan hampir tidak tampak lagi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Sudah tidak ada lagi jejeran karangan bunga bertuliskan dukacita dan kiriman doa bagi korban yang meninggal dunia. 

Saat ini, yang tampak adalah para pekerja proyek pengerjaan renovasi stadion tempat tragedi yang merenggut 135 nyawa pada 1 Oktober tahun lalu tersebut. Mereka mulai melakukan pembongkaran di tribun stadion.

Jelang setahun tragedi Kanjuruhan, tidak ada persiapan yang terlihat seperti halnya ketika peringatan 7 hari, 30 hari, atau 100 hari tragedi. Tidak ada banner maupun tulisan-tulisan pemberitahuan terkait bakal adanya doa bersama pada Minggu (1/10/2023).

Koordinator Tim Gabungan Aremania (TGA) Dyan Berdinandri menegaskan, pihaknya menolak renovasi Stadion Kanjuruhan. Ada dua alasan utama kenapa TGA secara tegas menolak hal itu. 

"Yang pertama karena Kanjuruhan belum dijadikan tempat olah TKP, sedangkan sidang sudah keluar vonis," tegasnya.

Hal itu membuat TGA merasa ada yang janggal dengan renovasi, yakni adanya unsur kesengajaan untuk menghilangkan barang bukti. 

Yang kedua, Dyan menuturkan, sebagian besar Aremania tidak akan mau berjingkrak atau pun menonton pertandingan di stadion itu lagi. Menurutnya, Stadion Kanjuruhan sudah bak kuburan massal dan penuh kenangan yang menyayat hati Aremania. 

"Itu jadi kesepakatan kami. Kami tidak akan pernah mau menonton di sana walau Arema FC bermain di sana," ucapnya.

Penulis :
Aditya Andreas