Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Biaya Kuliah Kian Mahal, Target APK Perguruan Tinggi Sulit Tercapai

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Biaya Kuliah Kian Mahal, Target APK Perguruan Tinggi Sulit Tercapai
Foto: Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa

Pantau - Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa mengungkapkan keprihatinannya terhadap mahalnya biaya pendidikan tinggi di perguruan tinggi negeri. 

Menurutnya, hal ini dapat menjadi hambatan serius dalam pencapaian target pemerintah untuk meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi.

"Dengan biaya pendidikan tinggi yang semakin mahal, banyak calon mahasiswa yang terhambat untuk melanjutkan pendidikan. Ini tentu akan mempengaruhi pencapaian target APK yang diharapkan," ujar Ledia di Kota Medan, dikutip Rabu (8/5/2024).

Menurut data tahun 2023, APK untuk laki-laki hanya mencapai 29,12 persen, sementara untuk perempuan hanya sebesar 33,87 persen, angka yang jauh dari target yang diinginkan.

Ledia juga mengkritik sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang diterapkan di banyak perguruan tinggi, yang menurutnya masih memberatkan bagi sebagian besar calon mahasiswa.

"Ada perguruan tinggi dengan sistem UKT yang sangat tinggi, dan ada juga yang menengah namun tetap mahal, belum lagi adanya uang pangkal yang harus dibayar di awal," ungkapnya.

Politisi Fraksi PKS ini juga menyoroti perlunya sebuah sistem pendidikan tinggi yang lebih inklusif bagi masyarakat, terutama bagi warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan akademis namun terbatas secara ekonomi.

"Kita perlu membuat sistem yang lebih mendukung anak-anak kita untuk bisa kuliah tanpa dibebani biaya yang tidak mampu mereka tanggung," ujar Ledia.

Ledia menegaskan bahwa kebijakan pendidikan tinggi saat ini perlu segera dibahas dan diperbaiki, dengan melibatkan kampus-kampus dan pemerintah untuk mencari solusi yang efektif.

"Perlu ada diskusi serius antara pemerintah dengan perguruan tinggi untuk menata ulang sistem pendanaan pendidikan tinggi di negara kita," pungkasnya.

Penulis :
Aditya Andreas