
Pantau - Grace Natalie adalah Wakil Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia yang sebelumnya menjabat sebagai ketua umum Partai Solidaritas Indonesia. Ia lahir di Jakarta, 4 Juli 1982 dan mengenyam pendidikan menengah atas di SMAk 3 BPK penabur dan dilanjutkan ke perguruan tinggi Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (IBII) dengan mengambil jurusan akuntansi.
Semasa kuliah, ia cukup aktif mengajar sebagai asisten dosen dan juga sebegai guru sekolah minggi di gereja.
Grace Natalie memiliki latar belakang pendidikan akuntansi, lantas mengapa bisa terjun ke dunia jurnalistik?
Bermula dari salah satu stasiun televisi swasta Indonesia yang menggelar kompetisi bertajuk SCTV Goes to Campus dengan tujuan untuk mencari bibit-bibit unggul yang akan memasuki dunia pertelevisian Indonesia. Pada kompetisi tersebut, Grace berhasil meraih kemenangan untuk wilayah Jakarta.
Ini mengantarkan Grace untuk kembali berkompetisi di ajang yang sama untuk tingkat nasional, dan Grace berhasil menduduki peringkat lima besar. Sehingga kesempatan masuk ke dunia pertelevisian pun semakin besar.
Setelah menyelesaikan kuliahnya, Grace direkrut untuk menjdi reporter SCTV pada akhir 2004. Grace telah melakukan banyak liputan lapangan dari berbagai peristiwa seperti berita sosial, politik, ekonomi, hingga kriminal. Hanya butuh waktu setahun bagi Grace untuk dipercaya menjadi salah satu anchor dalam program Liputan 6 SCTV.
Kemudian pada tahun 2006, Grace berkarir di stasiun televisi ANTV. Dua tahun setelahnya, ia kembali berkarir di tvOne mengikuti seniornya, Karni Ilyas.
Sambil bekerja, Grace mengambil kursus kilat di Maastricht School of Management, Belanda dari Januari hingga April 2009.
Ia pernah melakukan wawancara eksklusif dengan beberapa tokoh internasional seperti PM Thailand Abhisit Vejjajiva, Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta, CEO Majalah Forbes Steve Forbes, dan lain-lain.
Akan tetapi, karir jurnalis Grace Natalie berakhir di 2012 karena ia memilih untuk melanjutkan karir sebagai CEO Saiful Mujani Research and Consulting.
Kemudian, saat menjelang pemilu 2014, Grace Natalie bersama beberapa tokoh lainnya mendirikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Grace Natalie sempat menduduki jabatan tertiinggi sebagai Ketua Umum PSI sebelum digantikan oleh Giring Ganesha.
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Muhammad Rodhi