
Pantau - Ketua Dewan Pengurus Luar Negeri (DPLN) Angkatan Muda Partai Golkar (AMPI) Malaysia, Whidie Asra mengkritik keras pernyataan Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, yang menyebut "Golkar bisa menjadi Brutus dalam pemerintahan Prabowo-Gibran".
Asra menilai bahwa pernyataan tersebut merupakan framing dan asumsi negatif yang dibuat Qodari untuk menyerang citra positif Partai Golkar, yang merupakan salah satu partai terbesar dalam Koalisi Indonesia Maju.
"Tuduhan ini melukai perasaan kader Golkar dan menyerang marwah partai yang selama ini terbukti loyal dalam mendukung pemerintahan Presiden Jokowi dan koalisi Prabowo-Gibran," kata Asra, Senin (27/05/2024).
Asra menambahkan, pernyataan Qodari sangat tendensius dan dapat dianggap sebagai serangan terhadap Partai Golkar secara umum.
"Sangat disayangkan seorang pengamat senior seperti Bang Qodari melontarkan pernyataan tendensius terhadap Partai Golkar yang dapat diartikan sebagai penyerangan terhadap Golkar secara umum," imbuhnya.
Dalam sejarah Romawi, Brutus dikenal sebagai pengkhianat yang membunuh Julius Caesar, meskipun Brutus adalah anak angkat kesayangan Caesar.
Menurut Asra, menggunakan istilah Brutus untuk menggambarkan Golkar sangat tidak objektif dan provokatif.
"Ini sama saja dengan mengutarakan bahwa Golkar tidak mempunyai loyalitas terhadap Pak Jokowi, Pak Prabowo, dan Mas Gibran, dan ini sangat mencoreng harga diri kami sebagai kader Partai Golkar," kritik Asra.
Asra juga mendukung pernyataan Ketua Umum DPP AMPI, Jerry Sambuaga, yang menegaskan bahwa Golkar adalah partai yang loyal terhadap pemerintahan.
Ia pun mengingatkan Qodari untuk introspeksi diri dan lebih berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan.
"Golkar adalah partai pertama yang mendeklarasikan Mas Gibran sebagai cawapres Pak Prabowo, ini saja sudah jadi bukti komitmen dan loyalitas Golkar," pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas