Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Polisi Selidiki Video Pria Ngaku sebagai Pembunuh Siswi SMA di Lampung

Oleh Fithrotul Uyun
SHARE   :

Polisi Selidiki Video Pria Ngaku sebagai Pembunuh Siswi SMA di Lampung
Foto: Ilustrasi Garis Polisi (iStock)

Pantau - Kasus penemuan mayat mahasiswi SMA bernama Anggi Lestari (16) di Mesuji, Lampung yang diduga dibunuh masih dalam penyelidikan. Beredar video seorang pria mengaku sebagai pembunuh korban.

Video yang dilihat pada akun TikTok @ndawwww terlihat seorang pria mengaku telah menghabisi nyawa Anggi Lestari dan menantang polisi untuk menangkap dirinya karena ia mengaku ahli bersembunyi dari kejaran polisi.

"Intinya nggak ada bisa nangkap gua, karena gw ahli dalam bersembunyi," tulisnya dalam kolom komentar di video.

"Pak pol, pak pol, lagi ngapain ya. Pasti lagi tidur nih, maklum semalam habis begadangan," lanjut pria berkumis tipis dan berkaus warna mocca tersebut.

Selain itu, pria tersebut juga mengakui alasan dirinya membunuh siswi SMA tersebut karena malu dan sakit hati usai ditolak cintanya.

"Aku malu Nggi dipermalukan, maafkan aku udah habisin nyawa kamu. Itu belum seberapa, dengan penolakan dan rasa sakit yang aku terima saat kamu menolak perasaan cintaku di depan sahabat-sahabatku," kata pria tersebut.

Sementara, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadilah Astutik mengatakan pihaknya telah melihat video tersebut dan pihak kepolisian tengah mengecek kebenaran video tersebut.

"Kepada masyarakat untuk tidak percaya langsung atas beredarnya video tersebut, kita belum bisa memastikan kebenarannya karena dikhawatirkan ini akan dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Segala informasi terkait kasus itu akan disampaikan oleh Polda Lampung, jadi mohon bersabar tim saat ini masih terus melakukan penyelidikan," kata Umi, Senin (3/6/2024).

Kemudian, Kasat Reskrim Polres Mesuji AKP Sigit Barazili diduga korban sempat diperkosa sebelum dibunuh karena saat ditemukan tidak mengenakan celana.

"Saat korban ini ditemukan memang tidak mengenakan celana, namun sekali lagi kami belum bisa simpulkan apakah korban pemerkosaan. Hasilnya autopsi itu nanti yang bisa menjawabnya termasuk penyebab kematian, jika hasil autopsi ini sudah keluar segera kami informasikan," ujar Sigit.

Sigit menambahkan terkait barang berharga korban saat ini masih dicari handphone korban yang hilang.

"Untuk motornya ada, uang-uang juga ada. Tapi handphone korban hilang," ucap Sigit.

Sebelumnya, mayat korban ditemukan pada Selasa (28/5) pukul 16.30 WIB. Korban ditemukan di dekat motornya masih menggunakan seragam sekolah.

Pada tubuh korban terlihat banyak darah akibat luka tusuk. Saat ini korban telah dibawa ke Rumah Sakit Ragab Begawe Caram untuk dilakukan autopsi.
 

Penulis :
Fithrotul Uyun