
Pantau - Satu orang tewas dalam kasus keracunan massal usai menyantap makanan yang disajikan pada acara tahlilan di Bogor Selatan, Bogor. Pemkot Bogor tetapkan kasus tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah mengatakan kasus keracunan massal sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
"Statusnya KLB," kata Syarifah, Selasa (4/6/2024).
Syarifah menyebutkan penanganan pasien korban keracunan massal tersebut harus dilakukan dengan cepat. Ia memastikan ketersediaan dokter, obat, hingga tempat tidur untuk pasien.
"Jadi kalau KLB harus intensif ya harus cepat. Jadi ambulans tidak boleh susah, petugas harus tersedia, bed harus ada, obat-obatan harus ada. Jadi ditangani bukan skala puskesmas lagi, tapi skala kota," ujar Syarifah.
"Penanganannya kita sudah KLB. Karena ada riwayat yang sama, sumber yang sama, kriteria KLB," tambah Syarifah.
Selain itu, Syarifah menuturkan jumlah korban keracunan tersebut bertambah 19 orang menjadi 93 orang.
"Jadi tambahannya itu 19 orang, jadi total 93 orang. Dari data semalam kan 71, jadi total sekarang 93 orang. Mudah-mudahan tidak ada penambahan (korban) lagi ya," tutur Syarifah.
Syarifah menjelaskan 19 orang yang datang ke puskesmas 4 diantaranya dirujuk ke rumah sakit lantaran mengalami gejala berat.
"Jadi pasien yang datang hari ini ada 19 orang. Kemudian dari 19 orang itu, 4 di antaranya dirujuk ke rumah sakit dan 15 (orang) tetap ditangani di sini," jelas Syarifah.
Syarifak mengungkapkan sebanyak 24 orang masih dalam perawatan dengan rincia 15 orang ditangani di Puskesmas dan 9 orang ditangani di rumah sakit karena mengalami gejala berat.
"Di rumah sakit 9 orang, kemudian yang (ditangani) di puskesmas ada 15 (orang)," jelas Syarifah.
"Yang dirujuk ke rumah sakit itu yang kondisinya dehidrasi berat ya. Kita juga tidak ingin kecolongan lagi, seperti kemarin ya (ada korban meninggal). Jadi (semua pasien) diperiksa intensif, kalau kondisi dehidrasi berat itu dirujuk ke RS, tetapi kalau masih bisa ditangani di sini tetap disini (di puskesmas)," tambah Syarifah.
Diketahui, warga yang mengalami gejala keracunan ringan dirawat di Puskesmas Cipaku, Bogor.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga Bogor Selatan mengalami keracunan massal hingga menewaskan satu orang yang diduga dipicu makanan yang disajikan saat tahlilan. Makanan tersebut dimasak terlebih dahulu sehari sebelum kejadian. Peristiwa keracunan massal tersebut diketahui terjadi pada Sabtu (1/6) malam.
- Penulis :
- Fithrotul Uyun
- Editor :
- Sofian Faiq