
Pantau - Pasangan suami istri bernisial RN dan YE ditangkap usai diduga membunuh dan membakar Ketua Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) inisial FRA (42) di Limapuluh, Sumatera Barat. Polisi ungkap motif pelaku melakukan pembunuhan karena sakit hati.
Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Ricardo Condrat Yusuf mengatakan pihak kepolisian telah memperoleh keterangan penyebab pelaku tega membunuh korban.
"Kita saat ini masih terus mendalami motif dari kedua pelaku yang tega menghabisi nyawa korban. Namun saat ini kita sudah berhasil memperoleh beberapa keterangan pelaku penyebab mereka tega menghabisi nyawa FRA," kata Ricardo dilansir detikcom, Senin (8/7/2024).
Ricardo menjelaskan awalnya pelaku meminjam uang ke koperasi yang di ketua korban sebesar Rp10 juta. Namun, pelaku sakit hati dengan pernyataan korban saat menagih utang.
"Tersangka ini sebelumnya meminjam uang ke korban sebesar Rp 10 juta untuk operasi anaknya. Itu uang simpan pinjam. Sehingga membuat korban menagih di hari itu. Sementara berdasarkan keterangan istri tersangka, ada satu bahasa korban membuat mereka tersinggung," jelas Ricardo.
Ricardo menuturkan masih mendalami terkait pernyataan pelaku tersebut terkait alasan pelaku membunuh korban.
"Untuk bahasa korban itu nanti akan kita sampaikan, kita akan cocokkan dulu sama keterangan suaminya. Ini masih kita dalami agar tidak salah. Jadi dugaan awal penyebab korban dibunuh tersangka akibat tersangka sakit dengan bahasa korban," tutur Ricardo.
Ricardo menyebutkan pelaku RN yang mendengar penyataan korban pun naik pitam dan langsung memukul korban dengan gagang cakul hingga tak sadarkan diri.
"Pelaku ini orang kurang mampu juga. Karena mendengar bahasa tersangka dia emosi dan langsung memukul korban dengan gagang cakul hingga tak sadarkan diri," ujar Ricardo.
Ricardo mengatakan setelah itu korban dihabisi kedua pelaku lalu dimasukkan ke dalam karung dan dibakar.
"Di sana korban dihabisi tersangka, jenazahnya dimasukkan ke dalam karung dan dibakar mereka ke tempat pembuangan sampah. Sebelum akhirnya tulang belulang korban kita temukan," ucap Ricardo.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mendalami kasus tersebut apakah pembunuhan tersebut sudah direncanakan atau spontan dilakukan pelaku.
"Kita saat ini masih mendalami kasus pembunuhan ini. Apakah pembunuhan ini sudah direncanakan atau seketika. Sementara para tersangka kita kenakan dulu Pasal Pembunuhan 338," terang Ricardo.
Sebelumnya, Seorang wanita berinisial FRA (42) yang merupakan Ketua Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) diduga dibunuh nasabahnya sendiri di Limapuluh, Sumatera Barat.
Korban ditemukan dalam kondisi tinggal tulang-belulang. Sebelum ditemukan tewas tinggal tulang-belulang, korban dilaporkan hilang. Kasus pembunuhan korban terungkap setelah pelaku meminta sekuriti sekitar lokasi menghapus rekaman CCTV.
Diketahui, korban ditemukan tinggal tulang-belulang pada Rabu (3/7). Suami korban melaporkan istrinya hilang tersebut pada Rabu (26/6).
- Penulis :
- Fithrotul Uyun