
Pantau - Politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait (Ara), optimistis bahwa Presiden Joko Widodo akan menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) di masa pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Menurut Ara, Jokowi memiliki kapasitas yang mumpuni untuk memimpin lembaga tinggi yang berfungsi memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden dalam menjalankan pemerintahan.
"Saya harapkan Pak Jokowi menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Agung ke depan. Karena beliau punya pengalaman menjadi wali kota, gubernur hingga presiden," ujar Ara kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Selain pengalaman yang mentereng, Jokowi juga dianggap memiliki relasi baik dengan Prabowo, partai politik, dan masyarakat.
"Jadi saya pikir, orang yang paling pantas dan yang paling cocok di DPA adalah Pak Jokowi," tambahnya.
Mantan politikus PDIP ini menjelaskan, fungsi DPA nantinya akan memberikan pertimbangan, masukan, saran, dan nasihat kepada Prabowo Subianto selaku Presiden RI Periode 2024-2029.
"DPA itu bukan mengawasi, tapi memberikan pertimbangan kepada Pak Prabowo," kata Ara.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa rencana DPR untuk mengubah nomenklatur Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menjadi Dewan Pertimbangan Agung (DPA) akan segera terwujud dalam rapat paripurna terdekat.
"Ini kan sudah persetujuan semua fraksi di DPR. Sudah ada persetujuan di seluruh fraksi di DPR," kata Airlangga di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (10/7/2024).
Perubahan nomenklatur Wantimpres menjadi DPA ini tertuang dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Atas UU Nomor 19 Tahun 2006 tentang Wantimpres.
- Penulis :
- Aditya Andreas