Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Fakta Pertemuan 5 Nahdliyin dengan Presiden Israel hingga 2 Orang Dipecat

Oleh Fithrotul Uyun
SHARE   :

Fakta Pertemuan 5 Nahdliyin dengan Presiden Israel hingga 2 Orang Dipecat
Foto: Lima Nahdliyin Bertemu Presiden Israel

Pantau - Ramai di media sosial pertemuan antara Nahdliyin sebutan bagi seseorang yang berfaham ke NU dengan Presiden Israel Isaac Herzog ditengah polemik Palestina-Israel.

Dalam foto yang beredar di media sosial terlihat lima orang Nahdliyin berfoto dengan Presiden Isaac Herzog. Foto tersebut pun menuai kecaman sejumlah netizen dan beberapa tokoh NU sendiri.

Viral di Media Sosial
 

Foto kelima Nahdliyin dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, beredar di media sosial pada Minggu (14/7/2024). Kelimanya yakni Gus Syukron Makmun, Dr. Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.

Pertemuan kelimanya menuai amarah dari publik lantaran melakukan pertemuan dengan Presiden Israel ditengah Genosida yang telah dilakukan Israel pada Palestina selama beberapa bulan terakhir ini.

Dosen Hubungan Internasional dari Universitas Parahyangan dengan fokus kajian Timur Tengah, Kishino Bawono mengatakan kabar pertemuan lima Nahdliyin itu menjadi Kontroversi yang besar.

"Ibratnya, sedang tinggi tingkat permusuhan, malah pamer kalau ketemu dengan musuh. Kan menyinggung perasaan yang pro-Palestina, yang mana NU juga memposisikan diri sebagai gerakan yang pro-Palestina," ucap Kishino, Selasa (16/7).

Penjelasan PBNU
 

Ketua PBNU Savic Ali menyesalkan pertemuan tersebut. Ia menilai kelimanya tidak memahami geopolitik dan tidak paham kebijakan NU secara organisasi.

Sevic menegaskan kunjungan kelimanya tidak mengatasnamakan organisasi dan kemungkinan atas nama pribadi.

"Kemungkinan kunjungan mereka atas nama pribadi. Kita tidak tahu apa tujuannya dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan," Ucap Savic, Minggu (14/7).

Sementara, dalam konferensi pers pada Selasa (16/7), Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf mengatakan tindakan kelimanya adalah sesuatu yang tidak patut dalam konteks suasana saat ini.

"NU secara kelembagaan dan ini juga kami serukan kepada kader dan juga warga NU bahwa kita tidak akan melakukan engagement atau hubungan apapun dengan pihak manapun terkait Israel dan Palestina, kecuali untuk tujuan membantu rakyat Palestina" ujar Gus Yahya.

Gus Yahya meminta maaf terkait pertemukan kelima anggota NU dengan Presiden Israel tersebut dan ia memahami bahwa pertemuan tersebut tidak pantas.

"Sepatutnya saya mohon maaf kepada masyarakat luas seluruhnya bahwa ada beberapa orang dari kalangan NU yang tempo hari pergi ke Israel melakukan engagement di sana," ujar Gus Yahya.

Tindakan Tegas PBNU
 

Terkait dengan pertemuan kelima kader NU dengan Presiden Israel, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengambil langkah tegas untuk kelimanya. Kelima orang tersebut diberi pilihan untuk mundur atau diberhentikan sebagai pengurus. 
Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, H. Saifulla Yusug atau yang kerap disapa Gus Ipul, meminta kelimanya untuk mengundurkan diri dari kepengurusan NU.

"Pilihannya mengundurkan diri atau dimundurkan dari Organisasi. Jadi saya meminta mereka segera memilih," kata Gus Ipul, Kamis (18/7).

Gus Ipul menegaskan pemberhentian kelimanya merupakan suatu pembelajaran agar tidak ada kejadian serupa lagi nantinya.

"PBNU meminta kepada lembaga dan banom di mana yang bersangkutan mengabdi untuk mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut dengan dua pilihan mengundurkan diri atau diberhentikan," kata Gus Ipul.

Alasan Kunjungan
 

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menjelaskan bahwa kelima Nahdiliyin diundang Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) advokat untuk bertemu dengan Isaac Herzog Atau Presiden Israel tersebut. Menurutnya, lembaga tersebut terafiliasi dengan Israel.

"Yang mengajak, dia ini, saya dari informasi setelah saya tanya, memang dari satu channel NGO yang merupakan advokat dari Israel," kata Gus Yahya, Selasa (16/7).

Gus Yahya menjelaskan LSM tersebut tersebar di berbagai negara dengan tujuan memuluskan kepentingan politik Israel.

"Jadi yang membantu citra Israel, melobi untuk kepentingan Israel, dan sebagainya. Ini yang mengajak dan konsolidasikan mereka, ya memang canggih sekali biasanya caranya. Tapi sekali lagi, ini sudah sering sekali begini nih, baik di Indonesia, belahan dunia lain, Irak," jelas dia.

Gus Yahya mengungkapkan kelimanya dikonsolidasikan dan didekati satu per satu untuk diajak ke Israel.

"Memang mereka di sana programnya adalah sekadar pertemuan-pertemuan intervene dialog di sana dengan berbagai pihak. Katanya tanpa agenda pertemuan dengan Presiden Israel sebelumnya. Dan itu mendadak diadakan di sana," ungkap dia.

"Saya kira ini karena masalah ketidaktahuan teman-teman ini tentang konstelasi peta. Karena ya mungkin belum cukup umur atau bagaimana ya jadi hasilnya beda seperti yang diharapkan," tambahnya.

2 Dari 5 Kader Dipecat


Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta, Samsul Ma'arif telah memecat Zainul Ma'arif lantaran menemui Isaac Herzog dan tiga orang lainnya yang turut terlibat dengan keberangkatan kader NU ke Israel.

"Kami, PWNU dari jajaran syuriyah dan tanfidziyah melakukan rapat tadi memutuskan bahwa beberapa orang yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam keberangkatan anak NU ke Israel diberhentikan dan kepungurusan Lembaga Bahtsul Masail PWNU Jakarta," kata Samsul, Kamis (18/7).

Selain Zainul Ma'arif, Munawar Aziz juga dipecat dari Stafus (Staf Khusus) PJ Bupati Kudus. Pemecatan ini dilakukan oleh Muhammad Hasan Chabibi setelah Hasan meminta klarifikasi kepada Munawar Aziz.

“Saya sudah meminta klarifikasi, pertama dia meminta maaf atas proses yang terjadi kemarin," ucap Hasan.

"Sesuai arahan PBNU secara personal dia minta maaf. Saya putuskan Munawir nonaktif dari posisi staf khusus Pemerintah Kabupaten Kudus,” lanjutnya.

Penulis :
Fithrotul Uyun
Editor :
Khalied Malvino