billboard mobile
HOME  ⁄  News

Heboh Pemerasan di UNDIP, Profesor Minta Pajero?

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Heboh Pemerasan di UNDIP, Profesor Minta Pajero?
Foto: Tangkapan layar (x.com)

Pantau - Kasus bunuh diri mahasiswi dokter spesialis UNDIP menimbulkan banyak rumor dan spekulasi yang muncul di sosial media. Salah satunya adalah cuitan bahwa seorang profesor UNDIP yang tidak memberikan rekomendasi lantaran mahasiswa tersebut tidak memberikan mobil pajero atau fortuner.

Berawal dari cuitan seorang warganet yang menanyakan tempat yang sehat untuk PPDS nanti karena dirinya merasa ngeri dengan kabar senioritas yang beredar.

“Gen ask, di manakah tempat yang sehat untuk belajar selama PPDS nanti… rasanya gue gak bakal mampu kalo mesti digeruduk atas bawah kiri kanan” tulis akun @art************.

Cuitan tersebut lantas di-quote oleh pengguna X lain yang mengupload tangkapan layar yang menampilkan fakta mengejutkan terkait PPDS di kampus tersebut.

“Undip lagi. Bawa2 inisial nama Prof besar. apakah orang yg sama yg dipecat oleh rs kariadi dulu? Yg bapaknya milmil mantan pandemitoks? Kalau bener ya pantesan dia teriak2 denial soal pembullyan PPDS lha wong selama ini dapet benefit dr sistem PPDS bejat ini kok.” tulis akun @sub************.

Warganet lantas memberikan beragam komentar atas postingan tersebut.

“sejahat itu kah dunia pendidikan ini” tulis akun @ree*****.

“Biadab klo prof ZM klo benar minta mobil” tulis akun @ucu*********.

"Allahu gak nanggung minta beliinnya pajero apa fortuner. lah dia udah jd org besar kan jatohnya, kagak punya duit buat beli mobil sendiri apa gimana sampe celamitan gitu."  komentar akun X @yuan***.

Meskipun begitu, banyak pula yang turut membela profesor yang tersebut. 

"izin temen-temen sekalian, sebelum memposting dan meninggalkan jejak komentar, alangkah bijaknya untuk crosscheck kebenaran dari berita tersebut, saya mahasiswa beliau, cukup mengenal beliau, saya rasa hal tersebut sangat berbeda jauh dari realita yang ada." tulis akun X @cad*********.

“Jangan fitnah Prof Zain. Beliau adalah guru yang luar biasa. Saya minta rekomendasi nama beliau untuk kerja di RS via whatsapp saja beliau langsung perbolehkan dan support. Salah satu keberuntungan saya sebagai murid adalah mendapatkan beliau sebagai guru saya.” akun X @nad******** berkomentar.

Sebagai informasi, Aulia yang merupakan mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Prodi Anestesi UNDIP ini ditemukan tewas pada  Senin (12/8) malam pukul 23.00 WIB dalam kamar kosannya di Kelurahan Lempongsari, Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Saat ditemukan, ia dalam keadaan wajah kebiruan dan posisi miring seperti tidur.

Diketahui bahwa sebelum meninggal, Aulia sempat berbagi cerita dengan ibunya tentang betapa sulitnya kuliah, baik dari segi pelajaran maupun masalah dengan seniornya, dan bahkan sempat meminta untuk mengundurkan diri. Curhatan ini ditemukan dalam buku hariannya yang ditemukan oleh kepolisian.

"Ibunya memang menyadari anak itu minta resign, sudah nggak kuat. Sudah curhat sama ibunya, satu mungkin sekolah, kedua mungkin menghadapi seniornya, seniornya itu kan perintahnya sewaktu-waktu minta ini itu, ini itu, keras," kata Kapolsek Gajahmungkur, Kompol Agus Hartono.

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Sofian Faiq