
Pantau - Peringatan Darurat yang menampilkan gambar Garuda Biru ramai di media social sejak Rabu (22/8/2024) kemarin. Sejumlah platform media sosial seperti Instagram maupun X diramaikan penggunaan simbol Garuda Biru yang disertai tulisan “Peringatan Darurat”.
Simbol Garuda Biru yang disertai narasi “Peringatan Darurat” juga banyak digunakan sebagai status WhatsApp (WA). Beberapa tokoh maupun artis turut mengunggah “Peringatan Darurat” Garuda Biru di medsos mereka masing-masing.
Peringatan Darurat Garuda Biru dipakai warganet sebagai simbol perlawanan terkait RUU Pilkada pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 60/PUU-XXII/2024 dan 70/PUU-XXII/2024.
Sejarah Gambar Garuda Biru?
Peringatan Darurat Garuda Biru muncul pertama kali di akun YouTube Emergency Alert System (EAS) Indonesia Concept. Video tersebut telah dirilis pada 22 Oktober 2022 jauh sebelum RUU Pilkada.
EAS Indonesia Concept adalah pihak yang membuat video tersebut dengan konsep Emergency Alert System versi Indonesia. EAS disebut-sebut sebuah sistem peringatan kedaruratan nasional Amerika Serikat. Desain ditujukan untuk menyebarkan pesan darurat melalui siaran televisi dan radio.
Metode EAS yang dipakai EAS Indonesia Concept guna menampilkan kisah fiktif tentang makhluk misterius dan berbahaya di Indonesia.
Potongan video inilah banyak diunggah warganet hingga menjadi viral. Padahal, tidak ada kaitan dengan analog horror, metode membuat video pendek yang menceritakan kisah horor sesuai yang dibikin EAS Indonesia Concept.
Selain itu, Peringatan Darurat Garuda Biru yang viral di sosmed juga ditambahi latar belakang video atau foto yang pernah dirilis pemerintah zaman orde baru (orba) tentang peristiwa 24 Oktober 1991 .
Dikisahkan bahwa pada saat itu konon muncul makhluk misterius di Indonesia. Ia katanya suka makan kepala manusia hingga mengancam keberadaan insan. Lalu muncul kode peringatan pesan darurat dengan tulisan "IND-7-1/ANM-021".
Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB Independen, Roy Suryo menilai hal tersebut menyerupai peristiwa Proklmasi 1945.
"Ini laksana siaran ulang pembacaan Teks Proklamasi hari Jumat tanggal 17/08/1945 yang dibacakan kembali oleh Sakti Alamsjah, Sam Amir & Darja di Radio Hoso Kyoku dan kemudian dipancarluaskan ke seluruh dunia melalui pemancar legendaris Radio Malabar di Gunung Puntang yang sayangnya kini sudah jadi reruntuhan, hanya tersisa kolam cinta yang dulu sebenarnya adalah penanda arah ke negara Belanda," kata Roy, Kamis (22/8/2024).
"Peristiwa go Internasional sebagaimana patriotisme para pejuang Indonesia 79 tahun silam inilah yg kemarin terulang kembali dgn tagar #PeringatanDarurat & #KawalKeputusanMK yang menjadi trending-topic secara global melalui platform media X (Twitter) dan juga berbagai sarana sosial-media lainnya. Didukung juga oleh oleh akun-akun yang berfolower lumayan seperti Panji Pragiwaksono, Najwa Shihab, Wanda Hamidah dan sebagainya, gaung Garuda Pancasila putih berlatar belakang biru tersebut menjadi perbincangan yang menarik perhatian," sambungnya.
"Alhasil tidak hanya netizen dalam negeri termasuk para alumnus BuzzerRp yg sudah insaf /tobat sebagaimana sebagian tokoh diatas, media asing juga menuliskan fenomena "Peringatan Darurat" kemarin dan langsung mengkaitkannya dgn kemunduran demokrasi yg sudah benar2 sampai pada titik nadir di Indonesia saat ini. Contohnya Bloomberg, media asal Amerika ini malah secara cerdas langsung mengkaitkan dgn polemik perubahan UU Pilkada akibat pembangkangan Baleg DPR-RI terhadap MK dan juga menyinggung soal warisan dinasti JkW," imbuh Roy.
"Bloomberg dalam Laporan berjudul 'Court ruling deals blow to Jokowi's dynastic legacy in Indonesia' kemarin juga menyebut tuduhan nepotisme terhadap JkW telah ada sejak 2023 lalu, usai MK, dalam keputusan yg dipimpin oleh paman Usman menurunkan batasan usia minimum bagi calon presiden dan wakil presiden. Sementara kantor berita asal Inggris Reuters juga mewartakan hal serupa dgn memuat respons JkW atas keputusan MK yg awalnya berpotensi menutup peluang bagi anak bungsunya, namun dgn adanya ulah oknum2 yg menyebut dirinya "wakil rakyat" tsb menjadi seperti diberi karpet merah Kembali," kata Roy.
Jelasnya analog horor dalam video Garuda berlatar biru adalah subgenre horor yang memanfaatkan gaya serta ciri khas dari teknologi lama era 90-an. Dengan memadukan kualitas rekaman yang kasar dan audio yang kurang clear dengan gaya narasi ambigu serta multitafsir, analog horor melahirkan tontonan yang tidak mudah dilupakan.
"Secara lebih detail dalam video Peringatan Darurat bergaya Analog Horor tsb dituliskan seolah2 ada informasi dari Pemerintah (RI-000), juga adanya kode-kode unik seperti ANM-021 ‘Mesem’, Entitas-021 dsb. Namun kalau dicermati jejak digital-nya sebenarnya Video-video tersebut dibuat oleh EAS Indonesia Concept & sudah diunggah pada 24/10/2022 dan ada juga yang bertime stamp 01/12/ 2022 alias sudah hampir 2 tahun lalu," kata Roy.
- Penulis :
- Fadly Zikry










