
Pantau - Banjir bandang menerjang Kelurahan Rua, Pulau Ternate, Ternate, Maluku Utara. Akibat banjir bandang tersebut 13 orang dilaporkan tewas.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan sebanyak 13 orang dilaporkan tewas serta 9 orang luka-luka dan 6 orang lainnya masih hilang,
"Data yang diterima BNPB melalui Pusdalops hingga pagi ini pukul 07.00 WIT itu yang meninggal 13 orang, kemudian luka-luka 9 orang, masih ada yang hilang 6 orang," kata Abdul, Senin (26/8/2024).
Abdul menyebutkan pihaknya membuka posko pengaduan di lokasi, sehingga bagi warga yang merasa kehilangan anggota keluarga dapat melaporkan ke posko.
"Jadi 6 orang hilang yang masih masuk dalam daftar pencarian orang oleh Basarnas yang sudah memiliki kekuatan personel gabungan sekitar 400 orang. Ini masih kita buka dan tampung laporan pengaduan dari masyarakat," ujar Abdul.
Baca: 150 Personel Dikerahkan untuk Selamatkan Korban Banjir di Ternate
Baca Juga: Basarnas Ungkap 7 Orang Meninggal Usai Banjir Bandang di Ternate
BNPB menuturkan akibat insiden tersebut sebanyak 25 kepala keluarga terdampak dan sejumlah bangunan dilaporkan rusak parah akibat peristiwa tersebut.
"Untuk sementara kerugian materiil yang sudah terdata secara umum ini 25 unit rumah rusak dan 1 musala rusak berat. Jadi 25 unit ini representasi dari 25 kepala keluarga yang terdampak secara langsung," tutur Abdul.
Diketahui, peristiwa banjir bandang tersebut terjadi pada Minggu (25/8) sekitar pukul 03.30 WIT di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara. Peristiwa tersebut terjadi dipicu intensitas hujan yang tinggi.
- Penulis :
- Fithrotul Uyun