
Pantau - Indra Septiawan (26), tersangka kasus pembunuhan gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari (18), di Padang Pariaman, Sumatera Barat, mengaku hanya membawa uang Rp 200 ribu selama pelariannya. Uang tersebut digunakannya untuk memenuhi kebutuhan dasar selama menjadi buronan.
"Indra, yang bekerja sebagai tukang listrik, hanya membawa Rp 200 ribu saat melarikan diri. Uang itu digunakannya untuk membeli kebutuhan logistik selama pelarian," kata Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono dalam konferensi pers di Mapolres Padang Pariaman, Jumat (20/9/2024).
Kapolda mengungkapkan, pihak kepolisian masih menyelidiki kemungkinan adanya bantuan dari orang lain selama Indra dalam pelarian. Ia menduga tersangka masih mampu membeli makanan dengan jumlah uang yang terbatas berkat pengetahuan lokalnya.
"Dia adalah putra daerah, jadi dia sangat mengenal medan dan kemungkinan besar punya teman atau keluarga yang dapat membantunya jika uangnya habis," tambah Suharyono.
Baca Juga:
Warga Lihat IS Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman Sembunyi di Pondok Lalu Kabur ke Arah Jurang
Meskipun begitu, pihak kepolisian memastikan telah berusaha memutus rantai logistik yang mungkin mengalir ke tersangka selama ia bersembunyi. Namun, kemampuan Indra dalam menguasai medan menjadi tantangan tersendiri bagi tim pelacak.
"Dia tahu ke mana harus pergi dan bagaimana mendapatkan makanan, membuat kami kesulitan melacaknya. Tapi dengan bantuan banyak personel, gerak-gerik tersangka akhirnya dapat kita batasi," jelasnya.
Indra Septiawan kini berada dalam tahanan dan kasus ini masih terus dikembangkan oleh pihak kepolisian untuk mengungkap apakah ada pihak lain yang terlibat dalam membantu pelariannya.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah