Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Begini Awal Mula Lansia Ditemukan Tewas dalam Toren di Kelapa Gading

Oleh Fithrotul Uyun
SHARE   :

Begini Awal Mula Lansia Ditemukan Tewas dalam Toren di Kelapa Gading
Foto: Ilustrasi Mayat (Tangkapan Layar)

Pantau - Seorang lansia berinsial NM (55) yang merupakan asisten rumah tangga (ART) ditemukan tewas dalam toren air rumah majikannya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Korban pertama kali ditemukan oleh sopir yang bekerja di rumah tersebut juga.

Kapolsek Kelapa Gading Kompol Maulana Mukarom mengatakan awalnya sopir datang ke rumah tersebut untuk mencuci mobil, tetapi didapati pintu rumah terkunci dari dalam.

"Lalu sopir lewat pintu samping kebetulan sopir juga ada kuncinya, terus memanggil 'Mak'e...Mak'e' ternyata tidak ada jawaban. Sopir lalu ke lantai 2 tidak ada jawaban juga," kata Maulana, Jumat (25/10/2024).

Kemudian, saksi menuju lantai 3 dan melihat toren dalam kondisi terbuka. Lalu, saat di cek ternyata terdapat korban yang telah tewas dalam kondisi nyaris telanjang.

"Ketika ke lantai 3 ditemukan tutup toren tersebut berada di bawah, lalu ada ember yang pecah di situ, pecah seperti diinjak. Lalu saat lihat di toren posisi korban ada di dalam toren," ujar Maulana.

Baca: ART Tewas dalam Toren di Rumah Kelapa Gading, Kondisi Nyaris Bugil

Berdasarkan kesaksian sopir, korban sempat mengajak melalui pesan chat untuk bersama-sama membersihkan toren. Namun, saat itu sopir tersebut menolak dan meminta untuk membersihkan pada esok harinya.

"Chat yang kita temukan di HP bahwa yang bersangkutan ini mengajak saksi pertama, sopir yang kerja di rumah tersebut juga, untuk membersihkan toren pada hari Rabu," ucap Maulana.

"Si sopir menjelaskan bahwa kalau untuk membersihkan toren siang ini (Hari Rabu) panas, mungkin besok pagi aja Mbak, kira-kira bahasanya seperti itu," sambungnya.

Sementara, Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Kelapa Gading AKP Emir Maharto Bustarosa menuturkan pada rumah lokasi penemuan korban tidak ada barang yang diambil atau di curi.

"Nggak ada sama sekali. Untuk olah TKP kemarin, kami bersama Identifikasi Polres Jakarta Utara, kemudian juga bersama Dokkes (Kedokteran-Kesehatan Kepolisian), dari hasil olah TKP, tidak ada kerusakan, tidak ada barang yang diambil, tidak ada barang yang dicuri," tutur Emir.

Selain itu, pihaknya juga memeriksa CCTV sekitar lokasi lantaran tidak ada CCTV yang ada di dalam rumah.

"CCTV di dalam rumah kebetulan tidak ada, jadi kami harus mengambil beberapa titik di sekitaran area TKP, kemudian dirangkai per lini masanya, begitu," kata Emir.

Emir mengungkapkan hasil visum sementara pada korban terdapat luka lebam kaku. Namun, ia juga belum bisa memastikan penyebab kematian korban.

"Dari hasil visum sementara yang dikeluarkan RS Polri Kramat Jati dan hasil daripada Dokkes Polres, memang ada lebam, tapi mungkin lebam kaku mayat," ungkap Emil.

"Untuk hasil pastinya dan penyebab kematian bisa disimpulkan setelah hasil autopsi resmi dari RS Polri Kramat Jati sudah keluar," ujar Emil.

Baca juga: Wanita Paruh Baya di Kelapa Gading Ditemukan Tewas dalam Toren

"Kita belum tahu, kami penyidik masih terus berkoordinasi dengan RS Polri Kramat Jati kami juga masih memberikan waktu dokter, ahli pemeriksa untuk bekerja," tambahnya.

Selain itu, sekuriti komplek bernama Sulaeman mengungkapkan dari lokasi penemuan korban sempat tercium bau busuk. Bau tersebut terciun dari jarak dekan dan tak trcium hingga jarak jauh.

"Nah posisi saya, agak ada cium nggak enak gitu. Tapi di luar toren itu tidak ada bau-bau yang tidak enak, tidak ada," ungkapnya.

Sulaeman juga menyebutkan saat ditemukan terlihat busa di mulut korban tetapi ia tak melihat adanya luka lebam pada tubuh korban.

"Mulut, busa di mulut ada. (Luka lebam di tubuh) Nah itu saya nggak lihat," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang wanita paruh baya berinisial NM (55) ditemukan tewas dalam tangki air (toren) sebuah rumah di kawasan permukiman Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Kamis (24/10) pagi sekitar pukul 06.30 WIB oleh sopir berinisial IP.

Sopir saat ke rumah majiakan memanggil korban namun tak ada respons hingga akhirnya melihat tutup toren di bawah, lalu ada ember yang pecah seperti diinjak. Ketika melihat ke dalam toren posisi korban sudah di sana. Lalu, sopir langsung menghubungi sekuriti dan petugas kepolisian.

Penulis :
Fithrotul Uyun