
Pantau - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, buka suara soal perkembangan kasus judi online (judol) yang menjerat pegawai Kementerian Komdigi. Ia memastikan bakal memecat tak hormat pegawainya.
"Dalam upaya menghormati asas praduga tak bersalah, pemecatan baru akan dilakukan kalau proses hukumnya sudah inkracht. Pemecatan akan dilakukan dengan tidak hormat," kata Meutya, Selasa (5/11/2024).
Adapun hal ini disampaiakan Meutya saat rapat perdana dengan Komisi I DPR di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta. Mulanya, Meutya menjelaskan ada 11 pegawai terlibat judol dan sudah dinonaktifkan.
Baca juga:
"Kami juga sudah menonaktifkan 11 nama yang sudah terverifikasi," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa oknum pegawai Kementerian Komdigi yang diduga terlibat kasus judol di Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar), mendapatkan keuntungan Rp8,5 juta per situs.
"1.000 sisanya dibina, dijagain supaya enggak keblokir. Setiap web itu kurang lebih Rp8,5 juta. Tidak ada Pak, betul (atas ide sendiri)," kata tersangka.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, setoran diberikan pemilik situs judi online setiap dua pekan sekali. "Uang tersebut sudah disetor setiap dua minggu sekali akan dikeluarkan dari list tersebut," katanya.
Baca juga:
- Penulis :
- Firdha Riris