
Pantau - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayati, menyambut positif rencana Pemprov DKI Jakarta yang akan menggratiskan biaya sekolah mulai tahun ajaran 2025.
Esti menilai, kebijakan ini sebagai langkah maju yang perlu diapresiasi dan diharapkan dapat diikuti oleh daerah lain di Indonesia.
"Kebijakan sekolah gratis di Jakarta adalah langkah yang patut diapresiasi. Kita dorong agar daerah-daerah lain mampu mengupayakan hal yang sama, karena ini merupakan implementasi dari amanat konstitusi negara," kata Esti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (10/11/2024).
Program ini akan mencakup pembebasan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), uang pangkal, hingga biaya pendaftaran.
Namun, tidak semua sekolah swasta akan mendapatkan fasilitas gratis ini. Hanya sekolah swasta berstatus klaster 1 sampai 3 (grade A, B, dan C) yang akan menjadi sasaran, sedangkan sekolah swasta di klaster 4 dan 5 (grade D dan E) dikecualikan karena dianggap sudah memiliki kualitas elit.
Baca Juga: Kritik Kurikulum Merdeka, Komisi X Minta Tetapkan Lagi Ujian Nasional
Esti menjelaskan, penggratisan biaya sekolah merupakan investasi penting dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM), terutama di tingkat pendidikan dasar.
"Sekolah dasar adalah pondasi pendidikan anak. Langkah ini sangat penting agar anak-anak Indonesia memiliki kesempatan belajar yang merata," ujarnya.
Data dari Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat bahwa angka putus sekolah di tingkat SD masih tinggi. Selama 10 tahun terakhir, antara 2014-2024, sebanyak 284.224 anak SD putus sekolah, dan 486.863 anak lainnya tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya setelah lulus SD.
Lebih miris lagi, menurut catatan yang sama, sebanyak 676.851 anak Indonesia usia SD (7-12 tahun) belum pernah bersekolah.
“Kalau kita ingin memastikan semua anak bisa bersekolah setidaknya hingga SD, mari kita perkuat pondasi pendidikan dengan memberikan akses sekolah gratis di tingkat pendidikan dasar,” tegas Esti.
- Penulis :
- Aditya Andreas