Pantau Flash
HOME  ⁄  News

7 Warga Sukabumi Hilang Akibat Banjir Bandang, Pencarian Terus Dilakukan

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

7 Warga Sukabumi Hilang Akibat Banjir Bandang, Pencarian Terus Dilakukan
Foto: Kepala BNPB Suharyanto mendampingi Wapres Gibran Rakabuming saat meninjau tenda pengungsian di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jumat (6/12) (dok BNPB)

Pantau - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, masih menyisakan duka mendalam. Hingga Jumat (6/12/2024), tujuh warga dilaporkan hilang, sementara lima orang lainnya telah ditemukan meninggal dunia. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, meminta tim SAR gabungan untuk mengintensifkan pencarian.

Arahan Kepala BNPB

Suharyanto menegaskan pentingnya pengoptimalan operasi pencarian korban.
"Tolong tim SAR gabungan lebih mengoptimalkan pencarian. Jika perlu menggunakan alat berat, segera dilakukan," ujarnya dalam keterangan resmi BNPB.

Baca Juga:
Banjir dan Longsor Landa Sukabumi, Kemensos Beri Bantuan Logistik
 

Data Korban

Berdasarkan laporan BNPB per Jumat pagi, berikut rincian korban:

  • Korban tewas: 5 orang (Aden Dafa, Ade Wahyu, Elma Ayunda, Sahroni, dan Dadang). Empat berasal dari Kecamatan Simpenan, satu dari Kecamatan Ciemas.
  • Korban hilang: 7 orang.
     

Golden Time Pencarian

Operasi pencarian korban berada dalam masa kritis atau golden time, yang berlangsung selama tujuh hari sejak bencana terjadi. Suharyanto menginstruksikan agar seluruh upaya pencarian dilakukan maksimal. Jika korban belum ditemukan dalam periode tersebut, pemerintah daerah diminta untuk berdiskusi dengan keluarga korban terkait langkah selanjutnya.

"Jika para ahli waris menghendaki pencarian tetap dilanjutkan, maka harus dilakukan seoptimal mungkin," tegas Suharyanto.

Pemulihan dan Akses Darurat

Selain pencarian korban, BNPB fokus membangun infrastruktur darurat, termasuk jembatan bailey, untuk memulihkan akses ke wilayah terdampak. Suharyanto juga menginstruksikan agar bantuan logistik tetap berjalan meskipun jalur kendaraan sulit dilalui.

"Gunakan roda dua jika roda empat tidak memungkinkan. Jika tidak bisa, tempuh dengan jalan kaki. Warga terdampak sangat membutuhkan bantuan logistik," tambahnya.

Kondisi di Lokasi Bencana

Banjir bandang ini mengakibatkan kerusakan parah pada infrastruktur dan rumah warga. Sejumlah desa terisolasi, sehingga distribusi bantuan menjadi tantangan besar bagi tim tanggap darurat.

Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah berkomitmen untuk mempercepat penanganan dampak bencana ini, termasuk menyalurkan bantuan kepada warga yang masih berada di pengungsian.

Penulis :
Ahmad Ryansyah