Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Mengenal Daan Mogot: Pejuang Belia yang Jadi Nama Jalan Protokol di Jakarta Barat

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Mengenal Daan Mogot: Pejuang Belia yang Jadi Nama Jalan Protokol di Jakarta Barat
Foto: Daan Mogot, pejuang belia yang jadi nama jalan protokol ibukota. (foto: Istimewa)

Pantau - Jika anda kerap melintasi kawasan Jakarta Barat, nama Jalan Daan Mogot mungkin sudah tak asing lagi. 

Jalan protokol ini menjadi salah satu jalur utama yang menghubungkan Jakarta dengan Tangerang. Namun, pernahkah anda bertanya-tanya, siapa sebenarnya Daan Mogot?

Nama ini bukan sekadar penanda jalan, melainkan sebuah penghormatan bagi salah satu pahlawan muda Indonesia yang gugur dalam perjuangan merebut kemerdekaan.

Sang Pejuang Belia

Daan Mogot lahir dengan nama lengkap Elias Daniel Mogot pada 28 Desember 1928 di Manado, Sulawesi Utara. Sejak usia muda, Daan sudah menunjukkan keberanian luar biasa. 

Ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, Daan yang baru berusia 17 tahun langsung terjun ke dunia perjuangan.

Baca Juga: DLH DKI Jakarta Fokuskan Edukasi Pengurangan Sampah di Malam Tahun Baru

Daan bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR), cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI). Ia kemudian dipercaya menjadi instruktur di Pusat Pendidikan Perwira TKR di Tangerang. 

Meski usianya masih sangat muda, Daan Mogot dikenal sebagai sosok yang cerdas, disiplin, dan karismatik.

Peristiwa Lengkong: Akhir Perjuangan Daan Mogot

Namun, hidup Daan Mogot harus berakhir tragis dalam usia yang begitu belia. Pada 25 Januari 1946, ia memimpin 70 kadet TKR dalam sebuah misi ke Rengasdengklok untuk mengambil senjata dari pasukan Jepang yang menyerah.

Di tengah perjalanan, misi ini berubah menjadi tragedi. Pasukan Jepang yang semula terlihat menyerah, tiba-tiba melakukan perlawanan. 

Baca Juga: Waduh! Balita 2 Tahun Terjepit Eskalator di Mal Jakarta Barat, Kaki Patah

Dalam pertempuran sengit di Desa Lengkong, Tangerang, Daan Mogot dan 33 kadet lainnya gugur. Di antara 33 kadet tersebut, terdapat juga nama Lettu Soebianto Djojohadikusumo, paman dari Presiden RI, Prabowo Soebianto.

Meski tewas, keberanian mereka menjadi simbol pengorbanan generasi muda untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Warisan Abadi dalam Nama Jalan

Kini, nama Daan Mogot diabadikan menjadi salah satu jalan utama di Jakarta Barat. Jalan ini tak hanya menjadi saksi bisu hiruk-pikuk kehidupan ibu kota, tetapi juga mengingatkan kita pada semangat juang seorang anak muda yang rela mengorbankan nyawanya demi tanah air.

Bagi masyarakat yang melintas, mungkin sulit membayangkan sosok pahlawan remaja ini di tengah kemacetan jalan atau deretan gedung-gedung tinggi. 

Namun, nama itu seakan menjadi pengingat bahwa kemerdekaan yang kita nikmati hari ini tak datang begitu saja. Ada darah, keringat, dan air mata yang mengiringinya

Penulis :
Aditya Andreas