
Pantau - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa berdasarkan pemantauan terbaru, aktivitas vulkanik Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menunjukkan tingkat kegempaan dan visual yang tinggi. Saat ini, gunung tersebut berada pada status Waspada (Level II).
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo pada Minggu (5/1/2025), menjelaskan bahwa pengamatan visual dari 1 hingga 31 Desember 2024 menunjukkan adanya asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal yang menjulang setinggi 5 hingga 400 meter dari puncak. Cuaca di sekitar gunung bervariasi antara cerah dan hujan, dengan angin yang berhembus ke arah utara, timur laut, dan barat laut.
Baca Juga:
Gunung Marapi Erupsi, Abu Vulkanik Melayang Hingga 500 Meter
Pada 1-4 Januari 2025, intensitas asap yang keluar dari kawah meningkat, dengan ketinggian mencapai 100 meter dari puncak. Pada 5 Januari 2025, asap kawah berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang, mencapai ketinggian 100 meter, dengan angin lemah menuju tenggara.
Dari segi kegempaan, Gunung Ili Lewotolok juga tercatat mengalami sejumlah gempa, dengan total 394 gempa Hembusan selama bulan Desember 2024. Selain itu, terjadi 43 gempa Vulkanik Dangkal, 183 gempa Vulkanik Dalam, dan berbagai gempa Tektonik Lokal dan Jauh. Data terbaru pada 5 Januari 2025 menunjukkan sembilan kali gempa Hembusan, satu gempa Vulkanik Dangkal, dan satu gempa Vulkanik Dalam.
Wafid mengungkapkan bahwa perubahan warna asap dari putih menjadi kelabu menunjukkan adanya material yang terbawa dari dalam kawah atau dinding kawah saat hembusan terjadi. Peningkatan aktivitas vulkanik ini juga tercermin dalam kenaikan jumlah gempa Vulkanik Dangkal dan Vulkanik Dalam, yang mengindikasikan adanya peningkatan tekanan magmatik di tubuh gunung.
Meskipun demikian, hasil pengamatan deformasi menggunakan metode Tiltmeter menunjukkan perubahan yang masih kecil, menandakan bahwa inflasi atau penggembungan tubuh gunung belum menunjukkan perubahan signifikan. Meski demikian, Badan Geologi terus memantau perkembangan aktivitas gunung ini secara intensif untuk mengantisipasi potensi perubahan lebih lanjut.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah