
Pantau - Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan melontarkan abu setinggi 500 meter di atas puncak pada Selasa (31/12/2024). Erupsi ini terjadi pada pukul 19.08 WIB dan terekam dengan amplitudo maksimum 30 milimeter serta durasi selama 28 detik.
Detil Aktivitas Vulkanik
Petugas pengamatan Gunung Marapi, Teguh, melaporkan bahwa kolom abu vulkanik berwarna kelabu dan tebal, mengarah ke timur laut. Gunung Marapi saat ini berada pada status level II (waspada), yang mengindikasikan bahwa masyarakat dan pihak terkait harus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi ancaman.
Baca Juga:
Gunung Semeru Erupsi, Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 1,1 Km
Rekomendasi PVMBG
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah imbauan kepada masyarakat:
Zona Bahaya: Masyarakat, pendaki, dan pengunjung dilarang memasuki radius tiga kilometer dari pusat erupsi di Kawah Verbeek.
Kewaspadaan Lahar: Masyarakat di sekitar lembah atau bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi diimbau waspada terhadap ancaman lahar, terutama saat musim hujan.
Hujan Abu: Jika terjadi hujan abu, masyarakat diminta menggunakan masker penutup hidung dan mulut serta perlengkapan pelindung mata dan kulit untuk menghindari gangguan kesehatan, khususnya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Penutupan Jalur Pendakian
Sebagai langkah antisipasi, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat telah menutup jalur pendakian menuju Gunung Marapi serta beberapa gunung lain, seperti Gunung Singgalang, Gunung Sago, dan Gunung Tandikek. Penutupan ini berlaku selama libur Natal dan Tahun Baru 2025.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha BKSDA Sumbar, Dian Indriati, menjelaskan bahwa pengawasan ketat dilakukan bekerja sama dengan masyarakat setempat, Babinsa, dan pemerintah nagari atau desa untuk mencegah pendaki liar yang mencoba melanggar larangan.
Langkah Mitigasi
PVMBG dan BKSDA terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Marapi. Masyarakat diharapkan tetap mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang untuk memastikan keselamatan bersama. Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait, potensi dampak erupsi diharapkan dapat diminimalkan.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah