billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  News

13 Pelajar SMP Mojokerto Terseret Ombak saat Main Air di Pantai Drini Gunungkidul, 4 Tewas

Oleh Fithrotul Uyun
SHARE   :

13 Pelajar SMP Mojokerto Terseret Ombak saat Main Air di Pantai Drini Gunungkidul, 4 Tewas
Foto: Proses Evakuasi Pelajar Terseret Arus di Pantai Drini, Gunungkidul (IG: @kabarmojokerto)

Pantau - Sebanyak 13 pelajar SMP N 7 Mojokerto terseret rip current atau arus air saat bermain air di Pantai Drini, Gunungkidul. Akibatnya empat pelajar dilaporkan tewas sementara sembilan lainnya berhasil diselamatkan.

Sekretaris SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Pantai Baron, Surisdiyanto mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada saat rombongan pelajar asal Mojokerto, Jawa Timur tersebut tiba di Pantai Drini dan sejumlah siswa bermain air.

"Sampai di pantai rombongan bermain air di area palung atau di jalur kapal Pantai Drini," kata Surisdiyanto, Selasa (28/1/2025).

Tim SAR yang berjaga pun mengimbau para siswa untuk tidak bermain ke tengah lantaran mereka berada di area palung. Namun, para remaja tersebut tidak mendengar larangan tersebut hingga akhirnya terseret ombak.

"Nah, berulang kali petugas dan masyarakat mengimbau agar tidak bermain air ke tengah tapi tidak diindahkan," ujar Surisdiyanto.

Baca: Lagi Main Terpeleset, Kakak Beradik Tewas Tenggelam di Embung Sukoharjo

Baca juga: Diduga Tergelincir saat Ambil Gayung, Bocah di Koja Tewas Tenggelam dalam Ember

"Sehingga saat ada ombak besar para siswa itu terhantam ombak dan terbawa arus ke tengah," lanjutnya.

Beruntung tim SAR yang berjaga melihat kejadian tersebut sehingga dapat segera menyelamatkan para korban. Petugas berhasil menyelamatkan sembilan siswa sementara empat siswa lainnya diduga tenggelam.

"Ada 9 orang siswa yang bisa kami selamatkan dan tengah menjalani penanganan medis di RSUD Saptosari. Sedangkan empat siswa yang masih belum diketemukan dan diduga tenggelam," jelas Surisdiyanto.

Kemudian, tim SAR berhasil menemukan tiga korban tenggelam berjarak 100 meter dari lokasi dalam kondisi meninggal dunia.

"Pada pukul 10.30 WIB tim SAR berhasil mengangkat tiga orang siswa dengan kondisi meninggal dunia, ketiganya ditemukan 100 meter dari tepi pantai," ucap Surisdiyanto.

Baca juga: Bocah 4 Tahun Ditemukan Tewas Tenggelam di Lubang Galian Pembuangan WC NTT

Baca juga: Memancing Berujung Pria Tewas Tenggelam di Kali Cimanceri Tangerang

Surisdiyanto menuturkan saat kejadian kondisi gelombang di pantai tersebut terbilang landai, namun saat itu para korban berada di jalur rip curren sehingga tetap terbawa arus ke tengah laut.

"Kondisi gelombang sebenarnya landai, tapi karena jalur rip current atau arus deras. Jadi saat ada ombak walau kecil kalau terhantam biasanya terseret ke tengah (laut)," tutur Surisdiyanto.

Tim SAR pun terus melakukan upaya pencarian satu korban dengan menggunakan kapal, snorkeling, hingga drone dan membuahkan hasil satu korban tersebut berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu (29/1).

Sementara itu, sembilan siswa yang berhasil selamat dibawa ke RSUD Saptosari. Lima siswa telah diperbolehkan pulang dan dua siswa lainnya dirujuk ke RSUP dr. Sardjito.

Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Selasa (28/1). Ke-13 siswa tersebut yakni Firnanda Rahmadani (13), Bintang Kenzie (13), Petra Agustino (13), Refana Bagas (13), M. Zaky (13), Arizona Reza (13), Ahmad Muzaki (13), Ainoah (13), Raditya Rangga (13), Alfian Aditya Pratama (13), Rifky Yoeda Pratama (13), Malven Yusuf (13), dan Bayhaki F. (13).

Penulis :
Fithrotul Uyun