billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Fakta-fakta Pesta Seks Gay di Hotel Jaksel, Ada yang Sudah Beristri

Oleh Firdha Riris
SHARE   :

Fakta-fakta Pesta Seks Gay di Hotel Jaksel, Ada yang Sudah Beristri
Foto: Ilustrasi Bendera LGBT (Sumber: Freepik)

Pantau - Pesta seks sesama jenis pria alias gay dilakukan di hotel kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan (jaksel ). Pesta dihadiri puluhan peserta yang seluruhnya merupakan pria, dan ternyata pihak hotel juga tidak mengetahui kegiatan tersebut.

Berikut sejumlah fakta pesta gay di hotel Jaksel yang menghebohkan publik:

Undangan Lewat Japri

Jadi mulanya, para peserta pesta gay ini diundang lewat jaringan pribadi (japri) oleh tersangka D hingga akhirnya mereka berpesta di ruangan ukuran 6x4 meter.

"20 peserta awal yang dijapri oleh saudara tersangka D, kemudian masing-masing juga mengajak, mengundang rekan-rekan lainnya yang berkeinginan untuk bergabung dalam event ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, kepada wartawan, Senin (3/2/2025).

Pakai Stiker Glow in The Dark

Adapun para peserta berpesta dengan bertelanjang, masing-masing peserta memakai pengenal stiker menyala dalam gelap alias glow in the dark. Stiker tersebut ditempet kepada seseorang yang berperan sebagai wanita.

"Yang menjadi pemeran laki-laki tidak menggunakan stiker dan jika (menjadi) perempuan maka menggunakan label stiker pada bahu. Jadi lampunya dimatikan, jadi stikernya itu glow in the dark, menyala," katanya.

Kode 'Arisan' hingga 'Event'

Jadi diketahui bahwa penyelenggara (host) mengundang para peserta 
tidak dengan kalimat 'pesta seks' tetapi kode 'arisan' hingga 'event'. Tiga host dalam pesta gay kini juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: Heboh Ada Pesta Gay di Hotel Jaksel, Peserta Diundang Japri

Ketiganya adalah pria berinisial RH alias R dan RE alias E berperan membiayai penyewaan hotel, dan satu lagi pria inisial BP alias D perannya merekrut para peserta pesta seks.

"Dengan bermacam-macam kodenya. Ada yang bilang 'arisan', ada yang bilang 'event'. Jadi variatif gitu ada kode-kodenya mereka. atu orang itu merekomendasikan yang lain. Dan nanti si tersangka D ini langsung menghubungi, berkomunikasi dengan yang direkomendasi tersebut," kata Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Iskandarsyah, Rabu (5/2/2025).

Tak Dipungut Biaya dan Tersangka Patungan Bayar Hotel

Tersangka kepada polisi mengaku tidak ada pungutan biaya kepada para peserta yang mau ikut pesta seks gay. Bahkan tersangka yang membayar sewa kamar hotel secara patungan. Mereka menyewa kamar jenis deluxe berukuran lebih besar. Penyewaan ditanggung oleh tersangka RH dan RE, dengan harga Rp1,4 juta.

"Menyewa satu kamar melalui aplikasi. Jenis kamar deluxe. Rp1,4 juta ditanggung dua tersangka itu yang patungan. Satu lagi (tersangka BP alias D) bagian merekrut, tugasnya hanya merekrut saja, mencari peseta," katanya.

Terinspirasi Pesta Gay Lain

Para host ini juga pernah menjadi peserta dalam pesta seks gay lainnya yang digelar di Jakarta. Merasa terinspirasi dan ada dana hingga akhirnya kini mereka membuat event baru pesta gay.

"Betul (pernah jadi peserta). Terinspirasi, dia mempunyai dana. Kita bagi dua, kita sewa kamar, dan nanti ada perekrut, tersangkanya untuk merekrut," katanya.

"Mempunyai ide berdasarkan event yang lain. Akhirnya dia mencoba untuk kita buat sendiri aja, kita buat event baru di TKP terakhir tersebut," lanjutnya.

Baca juga: 3 dari 56 Pelaku Pesta Seks Gay di Hotel Rasuna Said jadi Tersangka, Penyewa Hotel-Perekrut

Sudah Beristri

Fakta yang mencengangkan lagi bahwa ternyata dua host pesta gay yang juga berperan membiayai kamar hotel tersebut yakni RH alias R dan RE alias E sudah mempunyai istri. Keduanya merupakan mantan pegawai karyawan swasta.

"Untuk tersangka, dua yang sudah berkeluarga. Mereka bekerja di swasta, tapi sudah dihentikan pekerjaannya karena perilaku seksualnya juga sudah diketahui," katanya.

Tak hanya RH dan RE, beberapa peserta pesta gay juga sudah beristri. Polisi pun meminta pihak kelurga menjemput mereka. Para peserta sudah didata, diidentifikasi, sidik jari, dan dokumentasi foto.

"Untuk mereka sudah dijemput dan dari keluarganya masing-masing ada yang sudah menikah. Saya meminta untuk istrinya datang dan untuk yang belum berkeluarga saya minta langsung ibunya langsung untuk menjemput saksi tersebut karena sudah kita mintai keterangan," jelasnya.

Pihak Hotel Tak Tahu Ada Pesta Gay

Pihak hotel tidak mengetahui kamar yang disewa tersebut dijadikan tempat pesta seks gay sebab para tersangka memesannya melalui aplikasi. Pihak hotel pun kooperatif dan membantu aparat kepolisian dalam melakukan penggerebekan.

"Para tersangka ini menggunakan aplikasi, jadi pihak hotel tidak mengetahui, tapi pihak hotel kooperatif sama kita. Karena pada saat kita melakukan penggerebekan di lokasi itu termasuk dengan bantuan pihak hotel, tidak ada kerusakan dari fasilitas hotel, jadi memang dibantu oleh mereka sampai dengan olah TKP," kata Iskandarsyah.

Penggerebekan

Sebagai informasi, dalam penggerebekan pada Sabtu (1/2) malam polisi mengamankan sebanyak 56 orang pria, beserta sejumlah barang bukti mulai dari alat kontrasepsi hingga obat anti-HIV. Ada tiga orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.

"Adanya pesta seks sesama jenis, laki-laki atau gay. Jadi pesta seks LGBT, ada 56 orang yang diamankan di TKP. Ada barang bukti pemesanan hotel, alat kontrasepsi kondom, obat anti HIV dan juga sabun mandi," jelas Ade Ary.

Baca juga: Terungkap! Pasangan Suami-Istri Ini Sudah 10 Kali Gelar Pesta Seks Swinger
 

Penulis :
Firdha Riris
Editor :
Firdha Riris