Pantau Flash
HOME  ⁄  News

PGMI Jakarta Minta Tunjangan Guru Madrasah Ditingkatkan

Oleh Laury Kaniasti
SHARE   :

PGMI Jakarta Minta Tunjangan Guru Madrasah Ditingkatkan
Foto: Persatuan Guru Madrasah Indonesia Dewan Pimpinan Wilayah (PGMI DPW) DKI Jakarta saat beraudiensi dengan Komisi E DPRD DKI Jakarta di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (12/2/2025). ANTARA/HO-DPRD DKI Jakarta.

Pantau - Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) Jakarta mengajukan permintaan kepada pemerintah untuk meningkatkan tunjangan bagi guru madrasah lantaran belum pernah ada kenaikan selama 25 tahun terakhir.

“Selama 25 tahun kita sudah menuntut anggaran itu,” kata Ketua DPW PGMI DKI Jakarta Samsurial, dilansir Antara, Rabu (12/2/2025).

Samsurial menjelaskan bahwa para guru madrasah memperoleh Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) sebesar Rp1 juta per bulan. Namun, jumlah tersebut masih dikenakan potongan pajak sebesar 15%, sehingga penerimaan bersih yang diterima oleh masing-masing guru akan berkurang.

Baca juuga: Komisi X DPR Minta Pemerintah Tidak Pangkas Tunjangan Sertifikasi Guru

Anggota Komisi E DPRD Jakarta Muhammad Subki mendukung Pemprov Jakarta memberikan TPP setara bagi guru madrasah di sekolah umum Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal tersebut dilakukan agar tidak ada kesenjangan antara guru madrasah di bawah Kementerian Agama dengan guru di DKI Jakarta.

“Ini teman-teman guru madrasah mereka juga mendidik anak-anak Jakarta,” katanya.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan dana hibah yang dialokasikan melalui Dinas Pendidikan DKI Jakarta pada tahun 2025 sebesar Rp347 miliar. Anggaran tersebut dialokasikan untuk TPP dan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP).

Sementara itu, anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Jhonny Simanjuntak mengatakan perlu ada sinergitas antara dewan dengan Pemprov Jakarta untuk mendukung kesejahteraan guru-guru di Jakarta karena keberadaan madrasah juga merupakan salah satu aset pendidikan di Indonesia.

“Kami akan perjuangkan itu, mari kita berkorespondensi supaya jangan terjadi pengulangan-pengulangan terus,” ujarnya.

Penulis :
Laury Kaniasti