
Pantau - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengimbau perusahaan otobus (PO Bus) untuk lebih selektif dalam memilih sopir yang akan bertugas membawa armada saat momen mudik Lebaran 2025. Salah satu pertimbangannya adalah tidak menugaskan sopir bus dengan riwayat kecelakaan. Langkah ini diambil sebagai upaya mengantisipasi kecelakaan dan memastikan keselamatan penumpang.
"Beberapa PO sudah kami ingatkan untuk tidak menggunakan atau memakai sopir yang kompetensinya masih diragukan atau pernah terlibat dalam suatu kecelakaan sebelumnya," kata Wakil Menteri Perhubungan, Suntana, Senin (17/2/2025).
Baca juga: Anggaran Dipotong, Menhub Dudy Pastikan Mudik Gratis Lebaran 2025 Digelar
Suntana mengatakan bahwa pihaknya telah mengumpulkan PO Bus untuk mempersiapkan segala sesuatunya menjelang mudik Lebaran mendatang. Dalam pertemuan tersebut Suntana menegaskan pentingnya kompetensi sopir demi keselamatan lalu lintas.
"Kemarin waktu seminggu yang lalu, di Kementerian Perhubungan, kita juga sudah mengumpulkan beberapa PO dan pengusaha angkutan, untuk memastikan bahwa sopir itu mempunyai kompetensi yang cukup," ujar Suntana.
Baca juga: Di Lebaran 2025, Prabowo Pastikan Ada Diskon Tarif Tol hingga Tiket Pesawat
Lebih lanjut, Kemenhub bersama stakeholder terkait melakukan tes urine untuk memastikan sopir tidak terpengaruhobat-obatan terlarang saat mengemudi. Hal ini dilakukan karena sopir truk menjadi penentu keamanan dan keselamatan berlalu lintas.
"Kita melaksanakan pemeriksaan kesehatan, dan pemeriksaan urine, untuk memastikan bahwa pengemudi kita tidak kena terpengaruh obat-obatan. Kegiatan ini akan terus dilakukan sampai kita melaksanakan operasi pengamanan angkutan lebaran. Sampai setelah selesainya pun kita lakukan, bukan hanya sebelum," jelasnya.
Baca juga: KAI Pertimbangkan Tambahan Tiket Kereta Api untuk Lebaran 2025
Baca juga: Harga Turun 10 Persen, Damri Buka Pemesanan Tiket Angkutan Lebaran 2025
- Penulis :
- Laury Kaniasti