Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Pebasket SMP di Bogor Pukul Lawan Berujung Dilarang Main Selama Setahun

Oleh Fithrotul Uyun
SHARE   :

Pebasket SMP di Bogor Pukul Lawan Berujung Dilarang Main Selama Setahun
Foto: Ilustrasi Pemain Basket (Pixabay)

Pantau - Ramai di media sosial aksi pemulukan yang dilakukan pemain basket pada lawan saat bertanding. Pemain basket yang merupakan pelajar SMP tersebut dilarang main selama setahun usai kejadian tersebut.

Ketua Perbasi Kota Bogor Destyono mengatakan pemain basket tersebut diberikan sanksi tidak dapat bermain di event resmi di Kota Bogor selama satu tahun.

"Yang ada di peraturan organisasi itu pasti ada sanksinya, berupa PO-nya (peraturan organisasi) kita adalah, satu tahun tidak boleh bermain di Kota Bogor, karena ini terjadi di Kota Bogor dan masuk di dalam rekomendasinya Perbasi Kota Bogor. Tentu kita ada peraturan organisasi yang disepakati oleh klub-klub," kata Destyono, Kamis (20/2/2025).

Destyono menuturkan pemberian sanksi tegas tersebut untuk pembelajaran bagi pemain lain agar tidak ditiru. Meskipun dilarang bermain, namun pemain basket tersebut tetap bisa latihan di Kota Bogor.

"Ini sebenarnya hanya sebagai syok terapi saja, ataupun untuk yang lain, bahwa tidak boleh begitu. Jadi, kita tidak ingin ada kejadian-kejadian yang akhirnya diulang oleh pemain lain karena ada pembiaran. Dengan alasan itu tadi, ini bentuk-bentuk sanksinya," tutur Destyono.

Baca: Masalah Kembang Api saat Tahun Baru, Sekeluarga di Karawaci Dianiaya Tetangga

Selain itu, Perbasi Kota Bogor juga meminta untuk kedua belahpihak bertemu dan menyelesaikan masalah tersebut dengan baik agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

"Kita sudah mengimbau, memberikan informasi kepada sekolah SDH untuk membuat sebuah pertemuan dengan pihak Mardi waluya Cibinong dengan SMP 1, agar tidak terjadi hal-hal yang ada di belakang," ujar Destyono.

"Jadi, kita penginnya clear, selesai. Untuk rule of the game-nya, Komisi Wasit sudah melakukan hal-hal yang benar. Kita sudah investigasi, pada hari itu juga ketika kejadian, pemain tersebut langsung direjected. Tidak boleh main dan langsung keluar. Sebenarnya rule of the game-nya sudah selesai," sambungnya.

Sementara itu, orang tua korban meminta agar ada sanksi tegas terhadap pelaku pemukulan pada anaknya tersebut.

"Apalagi ini pembinaan bola basket usia dini yang harusnya mengedepankan sportivitas, kebersamaan, kerja sama tim. Jangan sampai ada lagi ini ditiru oleh orang lain. Sehingga saya sih berharap ada hukuman yang tegas, dan juga jelas kepada oknum pelaku ini. Sehingga tidak menjadi preseden buruk ke depan," ucap orang tua korban pemukulan, Althaf Tauhid.

Baca juga: Polisi Tangkap 2 Pak Ogah Pukul Pemobil di Puncak Bogor, 1 Orang Buron

Althaf menilai jika pemberian sanksi tegas pada pelaku dari pihak berwenang agar pelaku tidak melakukan perbuatannya lagi dan tidak ditiru pemain lain.

"Yang saya takutnya jika tidak ada konsekuensi yang jelas, ini bisa saja berulang kembali dilakukan oleh si pelaku, atau ditiru oleh orang lain melakukan hal yang serupa karena dianggap tidak serius begitu misalnya. Itu yang saya khawatirkan, jadi saya tidak ingin itu terjadi," tutur Althaf.

Althaf mengku pihaknya mendapatkan undangan untuk mediasi terkait masalah tersebut sehingga ia akan menghadiri mediasi tersebut untuk mengetahui alasan pelaku memukul.

"Sampai saat ini kita masih ada proses, diminta untuk mediasi, mau akan dipertemukan. Nanti kita lihat akan seperti apa. Saya juga ingin tahu apa yang jadi motifnya, kenapa anak saya disasar. Kenapa anak saya ditarget, dipukul dan sebagainya. Kita lihat besok seperti apa nanti proses mediasinya," kata Althaf.

Diketahui, aksi pemukulan yang dilakukan pemain basket pada lawan ramai di media sosial. Aksi pemukulan tersebut dilakukan oleh pemain basket berstatus pelajar SMP di Bogor, Jawa Barat. Pemukulan tersebut terjadi pada kompetisi basket antar-pelajar pada Senin (17/2).

Korban berinisial AS (13) yang merupaka pelajar SMP Negeri di Kota Bogor, sementara pelaku pemukulan pelajar sekolah di Cibinong, Bogor. Dalam video yang tersebar terlihat korban meringis kesakitan setelah dipukul pelaku. Sempat terjadi kericuhan di lokasi tersebut sehingga para pemain dan tim yang hadir melerai kericuhan.

Penulis :
Fithrotul Uyun
Editor :
Firdha Riris