Pantau Flash
HOME  ⁄  News

17 Kader PDIP Merapat ke Retret Akmil Magelang Sebelum Megawati Cabut Titahnya

Oleh Muhammad Rodhi
SHARE   :

17 Kader PDIP Merapat ke Retret Akmil Magelang Sebelum Megawati Cabut Titahnya
Foto: Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sempat menginstruksikan para kadernya untuk menunda keikutsertaan dalam agenda tersebut. IG PDIP

Pantau - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan bahwa sebanyak 17 kepala daerah PDIP akhirnya bergabung dalam retret kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada hari keempat, Senin (24/2/2025). Padahal, sebelumnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sempat menginstruksikan para kadernya untuk menunda keikutsertaan dalam agenda tersebut dan titah ini belum dicabut secara resmi di depan publik.

"Saya dengar tadi malam ada berapa? 17 kalau tidak salah, teman-teman dari PDIP. Kemudian, saya dengar juga hari ini ada yang mau bergabung," ujar Tito saat ditemui di lokasi.

Tito menegaskan bahwa retret ini adalah agenda kenegaraan yang memiliki manfaat besar bagi para kepala daerah. Dalam acara tersebut, peserta mendapatkan materi terkait integritas, kepemimpinan, hingga manajerial pemerintahan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang bagi kepala daerah untuk membangun relasi dan memperluas jaringan antar pemimpin daerah.

Baca juga: Banyak Kader PDIP Kepala Daerah Tolak Titah Megawati, Perpecahan Internal?

"Dan itu mereka bisa saling tukar-tukar (nomor) handphone, bisa saling tahu orangnya. Ngerti chemistry, sudah mulai tahu yang ini yang lucu, yang ini sering suka joke, yang ini pendiam. Itu seperti itu yang sebenarnya nilai yang sulit untuk diukur ya, nah kalau yang tidak ada ya rugi, rugi mereka hilang kesempatan seperti ini," kata Tito.

Dengan bertambahnya 17 kepala daerah yang baru bergabung, jumlah peserta retret kini mencapai 467 orang. Tito menyebut bahwa masih ada beberapa kepala daerah lain yang dijadwalkan bergabung pada siang hari.

Sebagai informasi, retret kepala daerah di Akmil Magelang ini berlangsung selama delapan hari, dari 21 hingga 28 Februari 2025. Kegiatan ini mencakup berbagai materi, mulai dari pemahaman program prioritas pemerintah, geopolitik, antikorupsi, hak asasi manusia, hingga pengelolaan keuangan daerah.

Sebelumnya, PDIP melalui Megawati Soekarnoputri sempat memberikan arahan kepada kadernya untuk menunda keikutsertaan dalam retret. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa sejumlah kader partai banteng tetap memilih hadir sejak hari pertama maupun di tengah berlangsungnya kegiatan.

Dengan langkah ini, muncul spekulasi mengenai dinamika internal di tubuh PDIP. Apakah keputusan para kepala daerah ini mencerminkan perbedaan sikap di antara kader partai terhadap arahan Megawati? Atau justru menjadi sinyal bahwa kepentingan pemerintahan lebih diutamakan daripada instruksi partai? Pertanyaan ini kini menjadi perhatian publik dan dinamika politik dalam beberapa hari ke depan.

Penulis :
Muhammad Rodhi