Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Polisi Ungkap Kematian Siswa Saat Pentas Seni Bukan Tindak Kejahatan, Melainkan Kecelakaan

Oleh Laury Kaniasti
SHARE   :

Polisi Ungkap Kematian Siswa Saat Pentas Seni Bukan Tindak Kejahatan, Melainkan Kecelakaan
Foto: Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto saat ungkap kasus tewasnya siswa SMK saat melakukan pentas seni di Cimahi, Jawa Barat, Kamis (27/2/2025). (ANTARA/Rubby Jovan)

Pantau - Polisi akhirnya mengungkapkan hasil penyelidikan terkait kasus kematian MRD (17), seorang siswa SMK Padalarang, Kabupaten Bandung Barat yang tewas saat beradegan bunuh diri dalam acara pentas seni. Usai melakukan serangkaian pemeriksaan, polisi memastikan bahwa insiden tersebut bukan merupakan tindak kejahatan, melainkan sebuah kecelakaan.

"Kita simpulkan (meninggalnya MRD) memang kecelakaan murni. Kami memeriksa 18 saksi dan bukti-bukti yang ada," kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Kamis (27/2/2025).

Kendati demikian, Tri menyebut tak menutup kemungkinan pihaknya menemukan adanya fakta lain berujung pada tindak pidana karena kelalaian sehingga ada tersangka.

"Tapi kami tidak menutup kemungkinan apabila nanti kita menemukan bukti lainnya ataupun ada bukti-bukti yang bisa mengarah dalam contoh tindak pidana nanti kami akan lakukan untuk membuka kembali kasus ini," jelasnya.

Baca juga: Bocah Ditemukan Tewas di Kolam Deli Serdang dengan Leher Terikat Tali Nilon

Kronologi Kejadian

Diberitakan sebelumnya, MRD tewas tertusuk gunting asli yang digunakan sebagai properti dalam pentas seni. Korban meninggal akibat tusukan di bagian dada sebelah kiri usai melakukan adegan bunuh diri dalam pentas yang dibawakannya pada Kamis (20/2) sekitar pukul 10.00 WIB.

Dalam adegannya, MRD berperan sebagai seorang perempuan hamil dan harus menusukkan gunting ke bagian perut sebagai bagian dari naskah drama yang dimainkan.

"Jadi korban ini awalnya sudah sembilan kali latihan, kemudian saat gladi resik ia mencoba menusuk bagian perutnya yang dibuat hamil menggunakan balon berisi cairan. Tiga kali tusukan balon tidak pecah, kemudian pada tusukan keempat menggunakan gunting asli itu, tertusuk bagian dada kiri," kata Tri.

Gunting yang digunakan oleh MRD dipinjam dari temannya yang merupakan salah satu saksi untuk dimintai keterangan oleh polisi. Gunting tersebut menggantikan jarum yang sebelumnya digunakan selama proses latihan untuk adegan yang sama.

"Peminjaman ini langsung dilakukan oleh korban kepada salah seorang saksi yang memang ikut dalam pelaksanaan praktik drama tersebut. Pada saat latihan, sebetulnya aman-aman saja, tapi akhirnya hal yang tidak kita inginkan terjadi di saat gladi resik," jelasnya.

Luka yang terdapat pada dada kiri korban diduga menjadi penyebab utama tewasnya MRD, meskipun ia sempat mendapatkan pertolongan dan dilarikan ke puskesmas terdekat, namun nyawanya tidak dapat tertolong.

"Saat itu ada darah di tubuh korban, tapi tidak disangka itu darah asli. Korban kemudian sempat dilarikan ke puskesmas, tapi tidak tertolong," kata Tri.

Mendapatkan informasi mengenai tewasnya siswa kelas 12 tersebut, pihak kepolisian segera bergerak cepat untuk melakukan penyelidikan dengan memeriksa 18 saksi yang terdiri dari teman sekelas korban, guru, hingga orang tua.

Baca juga: Guru SMP di Kuansing Riau Tewas Digorok Suami

Penulis :
Laury Kaniasti