
Pantau – Hujan deras yang mengguyur sejak Senin (3/3) malam menyebabkan banjir di 13 titik di Kota Tangerang, Banten. Perumahan Ciledug Indah menjadi lokasi terparah dengan ketinggian air mencapai 30 cm. Hingga Selasa (4/3/2025), warga masih terjebak di rumah mereka, sementara air belum menunjukkan tanda-tanda surut.
Sebanyak 85 petugas telah dikerahkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang untuk membantu proses evakuasi. Namun, banyak warga yang memilih bertahan di rumah mereka meski kondisi semakin sulit.
Terjebak di Tengah Genangan
"Ada warga yang masih memilih bertahan di rumahnya masing-masing atau menumpang di rumah tetangga," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang, Andia S Rahman.
Keputusan warga untuk tetap bertahan ini menjadi kekhawatiran tersendiri. Air yang tidak segera surut berisiko menimbulkan berbagai penyakit, sementara pasokan makanan dan air bersih semakin menipis.
Baca juga: Update Banjir Jakarta: 77 RT Terendam, Ketinggian Air Capai 5 Meter
BPBD saat ini memusatkan petugas di wilayah Timur, termasuk Ciledug, Pinang, dan Larangan, dengan membawa perahu evakuasi. Namun, sejauh ini belum ada pengungsian resmi yang didirikan, meski posko kesehatan dan bantuan logistik telah disiagakan.
Air Kiriman dari Bogor, Ancaman Belum Usai
new"Berdasarkan data BMKG, hujan malam tadi benar-benar merata di wilayah Jabodetabek. Jadi, di Kota Tangerang terjadi antrean air dan di jalur Kali Angke terdapat kiriman dari Bogor. Dua kondisi inilah yang mengakibatkan wilayah Ciledug dan beberapa wilayah Timur meluap pagi ini," jelas Andia.
Kondisi ini mengindikasikan bahwa banjir bisa semakin parah jika hujan kembali turun. Sungai Cisadane dan Kali Angke disebut sebagai dua titik krusial yang perlu dipantau dalam dua hari ke depan.
Meskipun petugas gabungan dari BPBD, Dishub, Dinas PUPR, dan DLH terus bekerja untuk menangani situasi, ancaman banjir susulan masih membayangi. Jika debit air tidak segera turun, warga yang memilih bertahan bisa menghadapi kondisi yang semakin sulit, baik dari segi kesehatan maupun kebutuhan sehari-hari.
Menanti Bantuan, Menunggu Kepastian
Saat ini, nasib warga yang terdampak masih menggantung. Tanpa tempat pengungsian yang pasti dan air yang tak kunjung surut, mereka hanya bisa berharap bantuan segera datang sebelum situasi semakin memburuk.
Banjir di Kota Tangerang bukan hanya soal genangan air, tetapi juga ujian ketahanan bagi warganya. Di tengah ketidakpastian, mereka harus berjuang bertahan, berharap hari esok membawa kabar lebih baik.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi