
Pantau - Di tengah banjir besar yang melanda hampir seluruh wilayah Bekasi pada Selasa (4/3/2025), sebuah video viral memperlihatkan istri dan anak Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengungsi ke hotel. Sementara itu, ribuan warga Bekasi terpaksa bertahan di rumah-rumah mereka yang terendam air.
Saat dimintai konfirmasi, Tri tidak membantah kabar tersebut. Ia mengaku hanya ingin memastikan keluarganya berada di tempat yang lebih aman setelah kediamannya di kompleks Kemang Pratama ikut terendam banjir.
"Tentu ada hal-hal yang lebih baik lagi. Supaya ini aja, kan, prosesinya lebih pasti, kan, lebih aman. Enggak ada pengen kesan mewah-mewahan," kata Tri usai meninjau lokasi banjir di perumahan Pondok Gede Permai.
Baca juga: Kementerian PU Lakukan Langkah Darurat Banjir di Bekasi
Tri menjelaskan bahwa air mulai naik drastis pada Kamis (3/4) dini hari, hingga mencapai 600 sentimeter. Ia menilai situasi itu sangat berbahaya dan memutuskan membawa keluarganya ke hotel agar mereka tidak terjebak di rumah.
"Karena saat jam 02.00 WIB, itu memang ketinggian air sudah 600 [cm], dan saya perkirakan Kemang itu pasti akan tenggelam. Kalau saya bertahan di dalam, berarti saya enggak bisa keluar. Saya selamatkan dulu anak dan istri saya," kata Tri.
"Dan kemudian, pagi jam 06.00 WIB saya juga harus sudah bergabung dengan warga masyarakat," imbuhnya.
Namun, keputusan Tri ini menuai reaksi beragam dari warga yang masih harus bertahan di rumah-rumah mereka yang terendam banjir. Beberapa korban banjir mengeluhkan minimnya bantuan serta sulitnya proses evakuasi di beberapa titik terdampak.
Tri mengklaim bahwa pemerintah kota sudah memberikan peringatan dini sebelum banjir terjadi, sehingga dampak bencana kali ini tidak separah tahun 2020.
"Tahun 2020 kan, gegelimpangan mobil-mobil di jalan. Karena apa, karena pada waktu itu tidak ada early warning system. Tidak ada yang mengingatkan karena pada waktu itu kita terlena. Karena Bekasi tidak hujan," katanya.
"Tapi pada saat kemarin begitu malam sudah hujan, kita semua sudah bersiap. Termasuk di rumah, tempat saya, itu jam 02.00 WIB, mobil sudah pada keluar. Karena sejak satu jam, saya selalu mengingatkan warga, jam 23.00 ini ketinggian air sudah sekian. Jam 00.00 WIB ketinggian air sudah sekian," imbuh Tri.
Meski demikian, banyak warga masih merasa kesulitan mendapatkan bantuan dan berharap ada langkah lebih konkret dari pemerintah dalam menangani banjir yang terus berulang di Bekasi.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi