billboard mobile
HOME  ⁄  News

Sekjen Golkar Menilai Polemik Disertasi Bahlil Justru Merugikan, Efek Digoreng-goreng

Oleh Laury Kaniasti
SHARE   :

Sekjen Golkar Menilai Polemik Disertasi Bahlil Justru Merugikan, Efek Digoreng-goreng
Foto: Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Muhammad Sarmuji saat memberikan keterangan kepada awak media usai acara Perayaan Natal 2024 yang digelar DPP AMPI di Kantor Partai Golkar, Jakarta, Rabu (22/1/2025) malam. ANTARA/Narda Margaretha Sinambela

Pantau - Sekjen Partai Golkar, Sarmuji menilai polemik yang beredar mengenai disertasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia justru merugikan dirinya. Sarmuji menyebutkan bahwa persoalan disertasi merupakan hal biasa namun sengaja digoreng-goreng, membuat polemik itu semakin ramai.

"Sebenarnya dalam hal ini Pak Bahlil juga banyak dirugikan karena peristiwa biasa (ujian dan revisi). Karena digoreng-goreng akhirnya menimbulkan polemik," kata Sarmuji, Jum'at (7/3/2025).

Ada penggiringan opini sejak polemik disertasi Bahlil mencuat, menurutnya karya ilmiah lazimnya memiliki kekurangan. Sarmuji juga menyebut para pembuat opini tersebut berasal dari pihak yang berseberangan dengan kebijakan Bahlil sebagai pejabat publik.

"Sejak awal ada penggiringan opini Pak Bahlil melakukan kesalahan berat, padahal namanya karya ilmiah diuji lazim ada kekurangan. Kami menduga yang menggiring opini adalah mereka yang terganggu dengan kebijakan-kebijakan Pak Bahlil untuk negara tapi merugikan secara individual," tutur Sarmuji.

Baca juga: Disertasi jadi Sorotan, UI Putuskan Bahlil Lakukan Perbaikan

Sebelumnya diketahui bahwa pihak Universitas Indonesia (UI) meminta Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia harus melakukan perbaikan terhadap disertasinya agar memenuhi standar akademik yang ditetapkan.

"Terkait dengan mahasiswa bersangkutan, sebagaimana yang disampaikan oleh Rektor UI Heri Hermansyah, adalah diminta perbaikan disertasi sesuai dengan ketentuan dan sisi substansi yang akan ditentukan oleh Pak Rektor dan Pak Bahlil," kata Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI Arie Afriansyah, Jum'at (7/3/2025).

Sementara itu, Rektor UI, Heri Hermansyah, menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil keputusan untuk melakukan pembinaan terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam kasus disertasi tersebut.

"Memutuskan untuk melakukan pembinaan kepada promotor, kopromotor, direktur, kaprodi,dan mahasiswa terkait sesuai tingkat pelanggaran, proporsional," ujar Heri.

Heri menambahkan, dengan memperhatikan kearifan akademik, semangat perbaikan institusi, dan menjaga integritas akademik, pembinaan tersebut dilakukan mulai dari penundaan kenaikan pangkat untuk jangka waktu tertentu, permintaan permohonan maaf pada civitas akademik dan peningkatan kualitas disertasi.

Keputusan tersebut diambil setelah melalui proses panjang dan ketelitian dengan melibatkan empat organ UI yang duduk bersama pada 4 Maret lalu. Proses ini mempertimbangkan laporan dari Senat, Dewan Guru Besar, dan Badan Penjaminan Mutu Akademik UI yang bersifat kolegial keempat organ UI.

Penulis :
Laury Kaniasti