Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Kepala BGN Tanggapi Terkait Temuan KPK Soal Pengurangan Harga MBG

Oleh Laury Kaniasti
SHARE   :

Kepala BGN Tanggapi Terkait Temuan KPK Soal Pengurangan Harga MBG
Foto: Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana saat hendak menghadiri pemberian taklimat oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/3/2025). (ANTARA/Livia Kristianti)

Pantau - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menanggapi terkait temuan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto terkait dugaan pengurangan harga dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Rp10 ribu menjadi Rp8 ribu.

"KPK belum mendapat penjelasan bahwa pagu bahan baku berbeda dari awal, Anak PAUD-SD kelas 3 patokannya Rp 8.000. Anak lainnya Rp 10.000," kata Dadan, Sabtu (8/3/2025).

Dadan menjelaskan bahwa perbedaan pagu bahan baku tersebut berlaku di sebagian besar Wilayah Indonesia Barat. Namun pagu bahan baku tersebut akan disesuaikan berdasarkan index kemahalan masing-masing daerah.

"Misalnya Papua, Puncak Jaya Rp 59.717 dan lain-lain. Penggunaan anggaran bahan baku ini sifatnya at cost. Kalau kelebihan akan dikembalikan, kalau kekurangan akan ditambah," jelasnya.

Pagu bahan baku tersebut disusun oleh mitra dan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Penyusunan itu dilakukan setiap 10 hari sekali dan usulan tersebut sudah tercantum dengan rinci jumlah penerima manfaat masing-masing wilayah atau program yang ditargetkan.

"Nanti kalau dalam 10 hari kelebihan, akan carry over ke 10 hari berikutnya. Kalau kekurangan, akan dikoreksi untuk 10 hari berikutnya," kata Dadan.

Baca juga: Istana Tanggapi Terkait Temuan KPK Soal Pengurangan Harga MBG

Diketahui sebelumnya, ketua KPK Setyo Budiyanto mengungkapkan hasil pertemuan dengan BGN beberapa waktu lalu. Setyo menyampaikan informasi terkait adanya pengurangan harga nilai makanan yang tidak sesuai dengan harga yang telah ditetapkan.

"Salah satunya memang saya sampaikan, berdasarkan informasi, informasi ini kan belum diverifikasi, belum divalidasi. Ini baru informasi. Tapi karena kegiatannya adalah bersifat kegiatan pencegahan, maka kami sampaikan dengan harapan informasi ini bisa segera disikapi secara preventif," kata Setyo, Jum'at (7/3/2025).

Setyo menegaskan bahwa pihaknya meminta agar pengecekan segera dilakukan untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. Ia juga menyampaikan bahwa Prof. Dadan berkomitmen untuk melakukan perbaikan, sebagai upaya antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang dan memastikan efektivitas dalam pelaksanaan program tersebut.

"Jangan sampai nanti sudah terlalu banyak, sudah semakin membesar, sudah terjadi di mana-mana, malah akhirnya menjadi sesuatu yang kontraproduktif," katanya.

"Kami mengingatkan supaya dilakukan pengecekan, dan diterima sangat baik oleh Prof Dadan untuk dilakukan perbaikan-perbaikan," imbuhnya.

Setyo mengingatkan agar distribusi dana yang terpusat di BGN tidak menimbulkan penyimpangan di tingkat daerah. "Yang menjadi kekhawatiran, karena posisi anggaran di pusat, jangan sampai begitu sampai di daerah seperti es batu (yang mencair). Kami sudah menerima laporan adanya pengurangan makanan yang seharusnya diterima senilai Rp10.000, tetapi yang diterima hanya Rp8.000. Ini harus jadi perhatian karena berimbas pada kualitas makanan," jelasnya.

Penulis :
Laury Kaniasti