
Pantau - Sebanyak 42.435 perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat berdiri di China Daratan sepanjang Januari hingga Agustus 2025, naik 14,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Data tersebut disampaikan oleh Kementerian Perdagangan China dalam laporan resmi terbarunya.
Meskipun jumlah perusahaan asing meningkat, investasi langsung asing (Foreign Direct Investment/FDI) yang digunakan secara aktual justru mengalami penurunan sebesar 12,7 persen secara tahunan, menjadi 506,58 miliar yuan.
Investasi Masih Terfokus pada Sektor Jasa dan Teknologi Tinggi
Dari total FDI aktual yang digunakan, sebanyak 366,19 miliar yuan mengalir ke sektor jasa, sedangkan 129,03 miliar yuan masuk ke sektor manufaktur.
Sektor teknologi tinggi menerima investasi aktual sebesar 148,28 miliar yuan, menandakan minat yang tetap kuat pada pengembangan teknologi di China.
Beberapa subsektor teknologi mencatat lonjakan signifikan dalam penanaman modal asing, antara lain:
- Layanan e-commerce naik 169,2 persen
- Manufaktur peralatan antariksa naik 37,5 persen
- Manufaktur farmasi kimia naik 23,2 persen
- Manufaktur alat medis naik 19,2 persen
Peningkatan ini menunjukkan bahwa meskipun secara total FDI menurun, sektor-sektor strategis dan inovatif tetap menjadi daya tarik utama bagi investor asing.
Jepang dan Swiss Pimpin Peningkatan Investasi Asing
Dilihat dari negara asal investor, beberapa negara mencatatkan peningkatan signifikan dalam aliran investasi ke China.
- Jepang: naik 58,9 persen
- Swiss: naik 37,2 persen
- Inggris: naik 24,5 persen
- Singapura: naik 1,8 persen
Tren ini menandakan bahwa kepercayaan terhadap pasar China tetap tinggi dari negara-negara tertentu, khususnya dalam sektor teknologi dan manufaktur canggih.
Ekonom menilai bahwa penurunan total FDI yang digunakan lebih disebabkan oleh faktor global seperti ketidakpastian ekonomi dan transisi rantai pasok, sementara minat terhadap sektor inovatif di China tetap stabil.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf