Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Ribuan Warga Jerman Turun ke Jalan Desak Penghentian Proyek Gas, Fridays for Future Pimpin Aksi

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Ribuan Warga Jerman Turun ke Jalan Desak Penghentian Proyek Gas, Fridays for Future Pimpin Aksi
Foto: (Sumber: Bendera Nasional Jerman. ANTARA/REUTERS/Fabrizio Bensch.)

Pantau - Ribuan warga Jerman menggelar aksi unjuk rasa massal di lebih dari 80 kota pada Sabtu, 20 September 2025, menuntut pemerintah segera menghentikan proyek gas alam baru dan menerapkan kebijakan perlindungan iklim yang lebih ketat.

Aksi ini dipimpin oleh gerakan lingkungan Fridays for Future, yang selama ini dikenal vokal menentang penggunaan bahan bakar fosil dan mendesak transisi energi yang adil dan berkelanjutan.

"Sementara krisis iklim menghancurkan mata pencaharian di seluruh dunia, pemerintah Jerman justru semakin memperparahnya," tulis Fridays for Future dalam pernyataan resmi.

50.000 Orang Turun ke Jalan, Kritik Mengarah ke Menteri Energi

Menurut Fridays for Future, aksi ini diikuti oleh lebih dari 50.000 orang.

Beberapa kota dengan jumlah peserta signifikan antara lain:

Hamburg: 5.000 orang

Berlin: 4.300 orang

Munich: sekitar 1.500 orang (menurut data kepolisian)

Para demonstran membawa berbagai plakat yang mengkritik Menteri Energi Jerman, Katherina Reiche, dan kebijakan energi pemerintah koalisi sayap kanan-tengah yang terdiri dari Partai Kristen Demokrat (CDU) dan Partai Sosial Demokrat (SPD).

Pemerintah saat ini berencana membangun pembangkit listrik tenaga gas dengan total kapasitas hingga 20 gigawatt pada tahun 2030.

Pembangkit ini dirancang sebagai cadangan energi saat sumber energi terbarukan seperti surya dan angin tidak tersedia, atau dalam kondisi yang disebut sebagai masa tenang.

Fridays for Future Tuduh Pemerintah Tebar Keraguan soal Energi Bersih

Dalam wawancara dengan penyiar publik hr, juru bicara Fridays for Future, Carla Reemtsma, menuding pemerintah federal sengaja menebar keraguan dan ketakutan publik terhadap transisi energi.

"Mereka secara aktif menebar keraguan tentang kelayakan dan kegunaan proyek ini, meskipun konsensusnya cukup jelas: Kita harus menjauh dari bahan bakar fosil," ujarnya.

Reemtsma juga menuding Menteri Reiche—yang merupakan mantan pelobi gas alam—telah memperpanjang model bisnis energi yang mahal dan merusak iklim.

Para aktivis menilai bahwa proyek gas alam baru hanya akan menunda transisi energi bersih, serta bertentangan dengan komitmen iklim Jerman dan target pengurangan emisi karbon secara global.

Penulis :
Aditya Yohan