
Pantau - Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, menegaskan bahwa Mesir tidak pernah dan tidak akan menjadi gerbang untuk menyelesaikan masalah Palestina dengan cara yang mengorbankan rakyat Palestina, termasuk rencana pemindahan warga Gaza.
Penolakan Tegas Mesir di Forum Internasional
Pernyataan tersebut disampaikan Abdelatty dalam pidatonya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Sabtu, 27 September 2025.
"Mesir tidak pernah dan tidak akan menjadi gerbang untuk melenyapkan rakyat Palestina. Kami akan terus mendukung ketahanan rakyat Palestina yang masih mempertahankan wilayah nasional mereka," tegas Abdelatty.
Ia menyatakan bahwa Mesir menolak skenario apa pun yang melibatkan pemindahan warga Palestina dari Jalur Gaza ke negara lain, termasuk ke wilayah Mesir sendiri.
Meskipun demikian, Abdelatty menyatakan kesiapan Mesir untuk bekerja sama dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam merancang rencana penyelesaian konflik Palestina secara permanen.
Tanggapan terhadap Rencana Perdamaian AS
Pada awal Februari, Presiden Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan mengambil alih kendali atas Jalur Gaza dan bertanggung jawab atas proses rekonstruksi pascaperang.
Dalam pernyataannya, Trump menyebut bahwa warga Gaza harus dipindahkan secara permanen ke negara lain, terutama ke Yordania atau Mesir.
Pemerintah Mesir telah berulang kali menolak seluruh upaya pemukiman kembali warga Palestina dari Gaza ke wilayahnya.
Media Axios melaporkan bahwa Presiden Trump telah menyusun rencana perdamaian Gaza berisi 21 poin, yang telah disampaikan kepada para pemimpin Arab dan Muslim pada Selasa sebelumnya.
Rencana tersebut mencakup beberapa poin utama seperti:
- Gencatan senjata total
- Pembebasan sandera
- Penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Jalur Gaza
Selain itu, rencana itu menyatakan bahwa tata kelola Gaza pascaperang tidak boleh melibatkan Hamas, dan akan dibentuk pasukan keamanan baru yang terdiri dari warga Palestina dan personel militer dari negara-negara Arab dan Muslim.
Pemerintahan baru Gaza pascaperang juga direncanakan akan didanai oleh negara-negara Arab dan Muslim yang terlibat dalam koalisi.
- Penulis :
- Aditya Yohan