Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Remaja Terpeleset Saat Turun dari Bukit Klotok, BPBD Kediri Lakukan Evakuasi di Jalur Licin

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Remaja Terpeleset Saat Turun dari Bukit Klotok, BPBD Kediri Lakukan Evakuasi di Jalur Licin
Foto: (Sumber: Tim BPBD Kota Kediri mengevakuasi pendaki Bukit Klotok Kediri, Jawa Timur, yang terpeleset saat hendak turun dari bukit, Minggu (2/11/2025). ANTARA/HO-BPBD Kota Kediri.)

Pantau - Tim Unit Reaksi Cepat (URC) BPBD Kota Kediri mengevakuasi seorang remaja berusia 14 tahun yang terpeleset saat turun dari puncak Bukit Klotok, Kediri, Jawa Timur, pada Minggu pagi.

Korban Alami Dislokasi dan Diduga Retak Tulang

Korban bernama Al Habib Ali Nur Asatof, warga Desa Sumberjo, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri.

Ia mengalami kecelakaan saat hendak turun dari jalur menuju puncak Pedang, tepatnya di Jalan Tembus Lebak Tumpang, Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

"Survivor ini terpeleset saat hendak turun dari puncak bukit," ungkap petugas BPBD.

Korban diketahui mengalami luka sedang, dengan dislokasi pergelangan tangan dan dugaan retak di lengan kiri bawah, sehingga langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Cuaca Buruk dan Medan Licin Hambat Evakuasi

Tim menyebut medan evakuasi cukup sulit karena kondisi jalur yang licin akibat hujan beberapa hari terakhir.

Pendakian yang dilakukan korban bertujuan untuk mengambil video sebagai tugas sekolah.

Insiden ini menambah daftar kejadian serupa di kawasan Bukit Klotok, yang menurut BPBD sudah beberapa kali terjadi.

Namun demikian, BPBD tidak dapat melakukan pelarangan pendakian karena wilayah tersebut termasuk kawasan milik Perhutani.

Imbauan dan Harapan BPBD

BPBD Kota Kediri mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama saat musim hujan.

"Kalau memang sudah mendung tidak usah naik, karena di atas kan tidak ada penerangan lampu," ujar petugas.

BPBD juga mendorong kolaborasi dengan Perhutani agar bisa mencegah kejadian serupa di masa mendatang, baik melalui edukasi, pengawasan, maupun pengelolaan akses pendakian.

Penulis :
Gerry Eka