Pantau - Polda Kalimantan Utara bersama Polres Tarakan mengerahkan tim khusus untuk membantu penanganan warga terdampak gempa susulan bermagnitudo 4,4 yang terjadi di Tarakan pada Sabtu.
Dua pos darurat didirikan di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) dan Kelurahan Mamburungan yang masuk wilayah rawan longsor.
Tim tanggap bencana dari Sat Brimob Polda Kaltara langsung mengevakuasi pasien RSUKT ke posko darurat serta melaksanakan patroli di wilayah rawan.
Evakuasi Pasien dan Layanan Medis Darurat
Dua tim tanggap bencana diturunkan, dan satuan di Mako Brimob Tarakan disiagakan untuk mendukung evakuasi warga.
Tim medis darurat diterjunkan ke Kelurahan Mamburungan dengan fokus pelayanan terhadap kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak.
Pelayanan kesehatan darurat dilakukan langsung di lapangan guna memastikan kondisi kesehatan masyarakat terdampak tetap terpantau.
Personel Polri turut membantu proses evakuasi pasien rawat inap, pendirian tenda evakuasi, serta mendata jumlah warga terdampak.
Patroli Keamanan dan Imbauan kepada Masyarakat
Polres Tarakan bekerja sama dengan Polda Kaltara, Pemerintah Kota Tarakan, dan instansi terkait untuk memastikan keamanan dan keselamatan pasca-gempa.
Patroli dilakukan di area pasar, kawasan padat penduduk, dan fasilitas umum untuk menjaga kondusivitas serta mencegah gangguan kamtibmas.
Masyarakat diimbau tetap waspada, mengikuti arahan resmi, dan segera melapor jika menemukan potensi bahaya atau kerusakan bangunan.
BMKG Tarakan menyatakan gempa susulan bermagnitudo 4,4 yang terjadi pukul 16:56 WITA tidak berpotensi tsunami.
Gempa ini merupakan susulan ke-8 dari gempa utama bermagnitudo 4,8 yang mengguncang wilayah Tarakan pada Rabu, 5 November 2025 pukul 18:37 WITA.
- Penulis :
- Gerry Eka
