
Pantau - Timnas Maroko memang gagal melanjutkan mimpinya menjadi juara pada Piala Dunia 2022 di Qatar. Mereka harus mengakui keunggulan Perancis pada laga yang berlangsung dini hari tadi.
Meski begitu, tampaknya Tim Singa Atlas harus pulang dengan kepala tegak. Selain menjadi tim asal Afrika pertama yang mampu menembus babak semifinal Piala Dunia, ada satu catatan apik yang mampu ditorehkan mereka.
Gawang yang dikawal Yassine Bono baru bisa dibobol setelah melalui enam pertandingan. Bahkan, Bono mampu mempertahankan 'keperawanan' gawangnya pada laga adu penalti melawan Spanyol di babak 16 besar.
Memang, pada laga melawan Kanada di pertandingan terakhir grup F, gawang Maroko sempat bobol. Namun, gol itu berasal dari bunuh diri Nayef Aguerd.
Selain itu, pada laga tersebut yang bertugas menjaga gawang bukanlah Bono, tapi Munir Mohamedi. Bono secara misterius 'menghilang' dalam laga tersebut, meski terdaftar di starting line-up dan ikut hadir dalam menyanyikan lagu kebangsaan.
Di babak 16 besar, Bono mempertahankan kesucian gawangnya. Dua algojo Spanyol, Carlos Soler dan Sergio Busquets gagal menaklukkan Bono. Sementara, tendangan Pablo Sarabia membentur tiang gawang.
Pada babak perempat final, barisan penyerang Portugal juga tak mampu menaklukkan Bono. Bahkan, mega bintang Cristiano Ronaldo pun tampak frustasi dengan ketangguhan Bono.
Akhirnya, gawang Bono bobol juga di laga semifinal. Theo Hernandez lah orang pertama yang berhasil menaklukkannya. Selanjutnya, Randal Kolo Muani juga menambah keunggulan Perancis.
Bono gagal menyamai catatan apik Gianluigi Buffon saat Italia menjuarai Piala Dunia 2006. Kala itu, gawang Buffon hanya kemasukan dua gol, yakni gol bunuh diri Christian Zaccardo saat laga melawan Amerika Serikat dan gol penalti Zinedine Zidane di partai puncak. Hal itu berarti gawang Italia tidak mampu ditembus saat permainan open play.
Meski kalah, Maroko masih menyisakan satu pertandingan hiburan melawan Kroasia dalam perebutan tempat ketiga yang akan berlangsung pada Sabtu (17/12/2022) malam nanti.
Meski begitu, tampaknya Tim Singa Atlas harus pulang dengan kepala tegak. Selain menjadi tim asal Afrika pertama yang mampu menembus babak semifinal Piala Dunia, ada satu catatan apik yang mampu ditorehkan mereka.
Gawang yang dikawal Yassine Bono baru bisa dibobol setelah melalui enam pertandingan. Bahkan, Bono mampu mempertahankan 'keperawanan' gawangnya pada laga adu penalti melawan Spanyol di babak 16 besar.
Memang, pada laga melawan Kanada di pertandingan terakhir grup F, gawang Maroko sempat bobol. Namun, gol itu berasal dari bunuh diri Nayef Aguerd.
Selain itu, pada laga tersebut yang bertugas menjaga gawang bukanlah Bono, tapi Munir Mohamedi. Bono secara misterius 'menghilang' dalam laga tersebut, meski terdaftar di starting line-up dan ikut hadir dalam menyanyikan lagu kebangsaan.
Di babak 16 besar, Bono mempertahankan kesucian gawangnya. Dua algojo Spanyol, Carlos Soler dan Sergio Busquets gagal menaklukkan Bono. Sementara, tendangan Pablo Sarabia membentur tiang gawang.
Pada babak perempat final, barisan penyerang Portugal juga tak mampu menaklukkan Bono. Bahkan, mega bintang Cristiano Ronaldo pun tampak frustasi dengan ketangguhan Bono.
Akhirnya, gawang Bono bobol juga di laga semifinal. Theo Hernandez lah orang pertama yang berhasil menaklukkannya. Selanjutnya, Randal Kolo Muani juga menambah keunggulan Perancis.
Bono gagal menyamai catatan apik Gianluigi Buffon saat Italia menjuarai Piala Dunia 2006. Kala itu, gawang Buffon hanya kemasukan dua gol, yakni gol bunuh diri Christian Zaccardo saat laga melawan Amerika Serikat dan gol penalti Zinedine Zidane di partai puncak. Hal itu berarti gawang Italia tidak mampu ditembus saat permainan open play.
Meski kalah, Maroko masih menyisakan satu pertandingan hiburan melawan Kroasia dalam perebutan tempat ketiga yang akan berlangsung pada Sabtu (17/12/2022) malam nanti.
- Penulis :
- Aditya Andreas