
Pantau - Penampilan bek kiri timnas Indonesia, Pratama Arhan mendapatkan sorotan tajam dari publik sepakbola tanah air. Ia dianggap bermain jauh di bawah ekspektasi dan kehilangan sentuhannya pada ajang Piala AFF kali ini.
Hal ini sangat berbanding terbalik dengan Piala AFF 2020 lalu, di mana Arhan bermain sangat apik menyisir sisi kiri lapangan. Tak ayal, gelar pemain muda terbaik jatuh kepada pemain yang kala itu berseragam PSIS Semarang.
Catatan apik ini memang tak dapat dipungkiri. Sepanjang pagelaran Piala AFF 2020 lalu, Arhan mencatatkan sepuluh tackle dengan tingkat keberhasilan 80 persen. Ia juga mampu melepas 179 umpan, 136 di antaranya tepat sasaran.
Tak hanya itu, Arhan juga efisien dalam memanfaatkan peluang. Ia mampu melepaskan enam tembakan mengarah ke gawang lawan, dua di antaranya bahkan menjadi gol.
Kegemilangan Arhan pada pagelaran Piala AFF 2020 lalu membuat klub Liga 2 asal Jepang, Tokyo Verdy tertarik menggunakan jasanya. Ia pun hijrah ke negeri matahari terbit itu untuk menjajal nasib.
Sayangnya, kepindahan Arhan ke Tokyo Verdy dinilai menjadi penyebab performanya menurun. Sudah satu musim, Arhan hanya bermain selama 45 menit!
Satu-satunya laga Arhan dalam balutan seragam Tokyo Verdy terjadi pada 6 November lalu kala berhadapan dengan Togichi SSC. Dalam laga itu, Arhan bermain sebagai starting line-up dan digantikan di babak kedua oleh Mizuki Arai. Laga itu sendiri dimenangkan Togichi dengan skor 1-0.
Sejumlah warganet juga turut mengomentari penampilan Arhan pada laga melawan Vietnam, yang baru saja berakhir dengan skor kacamata. Arhan dinilai 'menghilang' dalam laga tersebut.
Bahkan, warganet menilai, kemampuan Arhan yang masih tersisa dari penampilannya pada Piala AFF 2020 hanyalah lemparan throw in-nya yang kerap bikin pertahanan lawan kocar-kacir.
"Kenapa STY ga pernah berani coba masukin Edo biar sisi kiri lebih agresif, dari pada ngandelin Arhan yg jago throw in doang, giliran open play-nya planga plongo," cuit akun @Dpngstt.
"Itu Arhan lagi underperform ganti lah coach, jangan mentang2 abroad jadi terkesan dispesialin. Kasih kesempatan yg lain," kata @arieprdn.
"Arhan sama asnawi di pertandingan ini jelek ga sih? terus yg maenya bagus kaya Edo, Sayuri sama Dedik mainnya di liga indo. yg aboard pada menurun permainannya," ungkap @MRezaforbid.
Hal ini sangat berbanding terbalik dengan Piala AFF 2020 lalu, di mana Arhan bermain sangat apik menyisir sisi kiri lapangan. Tak ayal, gelar pemain muda terbaik jatuh kepada pemain yang kala itu berseragam PSIS Semarang.
Catatan apik ini memang tak dapat dipungkiri. Sepanjang pagelaran Piala AFF 2020 lalu, Arhan mencatatkan sepuluh tackle dengan tingkat keberhasilan 80 persen. Ia juga mampu melepas 179 umpan, 136 di antaranya tepat sasaran.
Tak hanya itu, Arhan juga efisien dalam memanfaatkan peluang. Ia mampu melepaskan enam tembakan mengarah ke gawang lawan, dua di antaranya bahkan menjadi gol.
Kegemilangan Arhan pada pagelaran Piala AFF 2020 lalu membuat klub Liga 2 asal Jepang, Tokyo Verdy tertarik menggunakan jasanya. Ia pun hijrah ke negeri matahari terbit itu untuk menjajal nasib.
Sayangnya, kepindahan Arhan ke Tokyo Verdy dinilai menjadi penyebab performanya menurun. Sudah satu musim, Arhan hanya bermain selama 45 menit!
Satu-satunya laga Arhan dalam balutan seragam Tokyo Verdy terjadi pada 6 November lalu kala berhadapan dengan Togichi SSC. Dalam laga itu, Arhan bermain sebagai starting line-up dan digantikan di babak kedua oleh Mizuki Arai. Laga itu sendiri dimenangkan Togichi dengan skor 1-0.
Sejumlah warganet juga turut mengomentari penampilan Arhan pada laga melawan Vietnam, yang baru saja berakhir dengan skor kacamata. Arhan dinilai 'menghilang' dalam laga tersebut.
Bahkan, warganet menilai, kemampuan Arhan yang masih tersisa dari penampilannya pada Piala AFF 2020 hanyalah lemparan throw in-nya yang kerap bikin pertahanan lawan kocar-kacir.
"Kenapa STY ga pernah berani coba masukin Edo biar sisi kiri lebih agresif, dari pada ngandelin Arhan yg jago throw in doang, giliran open play-nya planga plongo," cuit akun @Dpngstt.
"Itu Arhan lagi underperform ganti lah coach, jangan mentang2 abroad jadi terkesan dispesialin. Kasih kesempatan yg lain," kata @arieprdn.
"Arhan sama asnawi di pertandingan ini jelek ga sih? terus yg maenya bagus kaya Edo, Sayuri sama Dedik mainnya di liga indo. yg aboard pada menurun permainannya," ungkap @MRezaforbid.
- Penulis :
- Aditya Andreas