Pantau - Jelang laga leg kedua babak perempat final Liga Champions, Bayern Munchen mengusung mission impossible melawan Manchester City, Kamis (20/4/2023) dini hari WIB.
Pada leg pertama di Etihad Stadium pekan lalu, Munchen dipermak 0-3 melalui gol-gol Rodri, Bernardo Silva, dan Erling Haaland.
Secara matematis, City akan lebih diunggulkan karena sudah mengantongi keunggulan tiga gol atas Munchen. Namun, sepakbola bukanlah angka matematis semata.
Pelatih Bayern Muchen, Thomas Tuchel mengakui anak asuhnya butuh sebuah keajaiban agar lolos ke babak semifinal akibat defisit tiga gol.
"Kami membutuhkan keajaiban. Itu akan menjadi keajaiban sebenarnya," kata Thomas Tuchel dikutip dari ESPN, Rabu (19/4/2023).
Meski mengusung misi yang mustahil, Tuchel tetap meminta Leroy Sane dkk. untuk percaya diri dan mampu mewujudkan mimpi agar lolos ke babak selanjutnya.
“Kami harus percaya dan mewujudkannya dengan performa, semangat tim, dan energi. Kami memiliki diri kami sendiri dan tim, penonton yang siap bertarung bersama kami," lanjutnya.
Selain tertinggal tiga gol, performa Munchen di kancah domestik juga lagi memble. Mereka menang dua kali, seri sekali, dan kalah dua kali (M2 S1 K2) dalam lima laga bersama Tuchel sejauh ini.
Sebaliknya, performa Manchester City sangat luar biasa. Anak asuh Pep Guardiola memenangi 10 laga terakhirnya di semua kompetisi, mencetak total 37 gol dan cuma kebobolan empat.
Pada leg pertama di Etihad Stadium pekan lalu, Munchen dipermak 0-3 melalui gol-gol Rodri, Bernardo Silva, dan Erling Haaland.
Secara matematis, City akan lebih diunggulkan karena sudah mengantongi keunggulan tiga gol atas Munchen. Namun, sepakbola bukanlah angka matematis semata.
Pelatih Bayern Muchen, Thomas Tuchel mengakui anak asuhnya butuh sebuah keajaiban agar lolos ke babak semifinal akibat defisit tiga gol.
"Kami membutuhkan keajaiban. Itu akan menjadi keajaiban sebenarnya," kata Thomas Tuchel dikutip dari ESPN, Rabu (19/4/2023).
Meski mengusung misi yang mustahil, Tuchel tetap meminta Leroy Sane dkk. untuk percaya diri dan mampu mewujudkan mimpi agar lolos ke babak selanjutnya.
“Kami harus percaya dan mewujudkannya dengan performa, semangat tim, dan energi. Kami memiliki diri kami sendiri dan tim, penonton yang siap bertarung bersama kami," lanjutnya.
Selain tertinggal tiga gol, performa Munchen di kancah domestik juga lagi memble. Mereka menang dua kali, seri sekali, dan kalah dua kali (M2 S1 K2) dalam lima laga bersama Tuchel sejauh ini.
Sebaliknya, performa Manchester City sangat luar biasa. Anak asuh Pep Guardiola memenangi 10 laga terakhirnya di semua kompetisi, mencetak total 37 gol dan cuma kebobolan empat.
- Penulis :
- Aditya Andreas
