Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Cara Fakhri Husaini Membentuk 'Karakter' Penggawa Timnas U-16

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Cara Fakhri Husaini Membentuk 'Karakter' Penggawa Timnas U-16

Pantau.com - Apabila ingin menciptakan tanaman yang indah harus dimulai dengan pembibitan yang unggul dan juga diberikan perhatian dengan kedisiplinan. Makna ini begitu kental pada sosok Fakhri Husaini dalam membesut Timnas U-16 yang tengah menatap Piala Asia U-16 atau AFC Cup Under 16.

Usai berlatih di tengah guyuran hujan di lapangan wisma Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM), Kamis 20 September, para pemain tim nasional sepakbola U-16 Indonesia tampak buru-buru merapikan diri. Maklum saja, mereka akan menjalani partai perdana babak Grup C melawan Iran, pada Jumat (21/9/2018) pukul 15/30 WIB.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-16 Bidik Tampil di Piala Dunia U-17

Berselang kurang lebih 10 menit, sang pelatih, memberikan instruksi singkat. "Semua kumpul di sini. Lengkap," ujar Fakhri, menunjuk sisi lapangan futsal dalam ruangan wisma FAM. Hujan dan petir turun dengan derasnya di luar.

Sutan Zico dan kawan-kawan pun semakin bergegas. Sembari 'grasak-grusuk', pesan lain meluncur dari seorang ofisial. "Jangan tinggalkan sampah apapun," kata dia.

Setelah itu seluruh anggota tim di tempat, Fakhri memberikan wejangan penutup latihan. Tak sampai lima menit, para penggawa U-16 membubarkan diri.

Para awak media yang sudah menunggu sejak awal tidak bisa langsung menghentikan langkah pemain untuk melakukan wawancara. Sebab, kendali ada di tangan Fakhri. Tanpa izinnya, tak ada pemain yang bisa memberikan komentar, tak ada pemain yang dapat menemui orang lain di luar tim.

Fakhri Husaini memang menerapkan aturan ketat bagi para pamainnya. Bahkan pembatasan bertemu dan bercengkrama dengan pihak luar itu sangat dibatasi, baik itu bertemu atau menggunakan gawai.

Baca Juga: Lawan Iran di AFC Cup U-16, Timnas U-16 Antisipasi Cuaca Hujan di Malaysia 

Gelandang Timnas U-16, Cecep Mulyana, mengungkapkan ada banyak larangan yang diterapkan sang pelatih untuk para pemain agar tetap dalam kondisi bugar. Salah satunya menjaga pola makan.

"Kami dilarang merokok dan mabuk. Tidak boleh tidur di atas jam 10 malam. Pola makan harus dijaga. Tidak boleh makan yang pedas-pedas, tidak boleh makan mie instan dan minum minuman bersoda," ujar Cecep.

Memang pelatih asal Aceh itu memiliki kebijakan yang ketat, di mana para pemain diwajibkan untuk beribadah sesuai dengan kepercayaannya masing-masing. Sebab, Fakhri tak ingin para alumnus U-16 yang memiliki skill dan taknek apik, tapi memiliki perangai bejat di kemudian hari.

"Saya tidak mau ketika nantinya menjadi alumnus timnas U-16 Indonesia, anak-anak ini menjadi pemain yang bagus teknik sepak bolanya tetapi perilakunya bejat. Itu sama sekali tidak membanggakan," jelas Fakhri.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta