
Pantau.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, mengatakan akan memberikan tali kasih atau uang santunan kepada keluarga atlet paralayang yang menjadi korban gempa Palu, Sulawesi Tengah, Jumat 28 September 2018. Namun, Imam tidak menjelaskan berapa nominal yang akan diberikan.Pasalnya, Imam mengatakan, Kemenpora tidak hanya memberikan bantuan kepada keluarga para atlet yang menjadi korban. Rencananya Kemenpora juga akan memberikan bantuan kepada siswa yang menghuni Pusat Pendidikan Latihan Pelajar (PPLP).
Baca Juga: Satu Lagi, Atlet Paralayang Korban Gempa Palu Ditemukan
“Kami keluarga besar Kemenpora dan Paralayang Indonesia benar-benar berdua cita atas meninggalnya atlet paralayang Indonesia saat kejadian gempa. Pemerintah dan pengurus Paralayang akan memberikan hak-hak para atlet, sekaligus kita akan memberikan tali asih atau santunan kepada keluarga korban,” ungkap Menpora, di kantor Kemenpora, Selasa (2/10/2018).“Untuk uang dua sedang kami kumpulkan. Karena nanti yang kita berikan bukan hanya keluarga atlet paralayang yang meninggal dan cedera, tetapi juga atlet PPLP yang dibina Kemenpora,” sambung Imam.Gempa berkekuatan 7,4 skala richter mengguncang wilayang Donggala, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat 28 September 2018 sore waktu setempat. Akibat gempa tersebut, salah satu hotel dikawasan Palu, Roa-Roa rata dengan tanah.
Baca Juga: Jenazah Atlet Paralayang Indonesia Ditemukan
Nahasnya, hotel tersebut ternyata digunakan untuk menginap oleh 32 atlet paralayang yang akan berlaga di Festival Palu Nonomi 2018 pada 27-30 September 2018. Akibatnya, tujuh atlet menjadi korban reruntuhan Hotel Roa-Roa.Sekujuh nama tersebut adalah Petra Mandagi, Glen Mononutu, Ardi Kurniawan, Franky Kowaas, Reza Kambey, Fahmi, serta Lee Don-jin asal Korea. Namun, tiga nama terakhir masih belum ditemukan hingga hari ini.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta