
Pantau - Pelatih Spanyol Luis de la Fuente mengaku tak bisa menutupi cedera yang dialami Pablo Martín Páez Gavira (Gavi) usai pertandingan melawan Georgia. Suasana di ruang ganti amat hening seperti pemakaman.
"Seluruh pemain merasa amat terpukul. Dia tidak mengerti kalau hal ini bisa terjadi padanya. Kami percaya bahwa kami tangguh dan bukan itu masalahnya. Pada babak kedua, ruang ganti tampak seperti pemakaman," kata De la Fuente, dikutip dari Marca, Senin (20/11/2023).
De la Fuente menjelaskan pihaknya memahami kondisi tim dan federasi sangat terpukul melihat Gavi yang mengalami cedera. Ia menilai sepak bola merupakan olahraga yang beresiko mengalami cedera.
"Saat ini saya memahami segalanya. Momen yang sangat sulit dan berat bagi semua orang. Sepertinya kami telah kehilangan. Kami hancur. Sepakbola adalah aktivitas yang berisiko. Tidak dapat dikendalikan," kata
Menurut dia, momen cederanya Gavi merupakan tantangan yang tersulit yang dihadapinya selama berkecimpung di dunia sepak bola.
"Kehidupan memiliki hal-hal ini. Ini adalah momen tersulit dan paling pahit yang pernah saya alami dalam sepakbola," imbuhnya.
Seperti diketahui, Spanyol menghadapi Georgia di laga terakhir Grup A kualifikasi Euro 2024 Jerman. Duel berlangsung di Estadio Municipal Jose Zorilla, Senin (20/11/2023) dini hari WIB.
Gavi tampil sebagai starter Spanyol. Petaka menimpa penggawa Barcelona ini di menit ke-26 usai dilanggar dari belakang oleh Luka Lochoshvili.
Pemain Barcelona terlihat kesakitan memegang lutut kanannya setelah sempat mendapat perawatan. Dia kemudian meninggalkan lapangan dengan terpincang-pincang sembari menangis.
Gavi dikabarkan mengalami cedera ACL, meski belum ada pengumuman resmi dari Timnas Spanyol. Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) kabarnya sudah melaporkan diagnosisnya kepada Barcelona yang akan segera melakukan tes medis.
- Penulis :
- Yohanes Abimanyu