Pantau.com - Indonesia tengah berduka usai terkena musibah bencana alam gempa bumi dan tsunami yang mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Tercatat 1.424 orang tewas akibat bencana tersebut. Pada saat ini juga Indonesia akan mengelar pesta olahraga disabilitas yakni Asian Para Games 2018. Maklum usai Asian Games yang dinilai sukses, lantas gelaran ini diharapkan bisa turut menjaga momentum itu.
Baca Juga: Ini Dia! Bocoran Pembukaan Asian Para Games 2018
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Kemnko PMK), Puan Maharani, mengatakan Indonesia sedang berduka karena terkena bencana, namun demikian gelaran Asian Para Games 2018 (INAPGOC) tetap diharapkan bisa berjalan dengan lancar.Ia juga menyampaikan bahwa saat pembukaan pesta olahraga disabilitas terbesar di Asia itu akan ada doa bersama untuk para korban, hal ini disampaikan saat preskon usai rapat tertutup bersama jajaran petinggi INAPGOC.Upacara pembukaan Asian Para Games 2018 akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada Sabtu, 6 Oktober 2018. Sementara Palu dan Donggala terkena bencana tepat pada 28 September 2018, tapi meski begitu Puan mengatakan bahwa segala persiapan yang sudah dilakukan dan dirancang sejak awal tak bisa diubah dan diganggu.
Baca Juga: KISAH: Gadis Minang yang Siap Tampil Cantik di Asian Para Games 2018
"Asian Para Games ini sudah jadi satu kesatuan dengan Asian Games, oleh karenanya kita harus siap dalam kondisi apapun walaupun saudara kita sedang dilanda bencana," ujar Puan Maharani di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis 4 oKTOBER 2018.Puan juga menjelaskan bahwa tema yang diusung oleh Asian Para Games 2018 yakni "Spirit Energy of Asia" diharapkan bisa terwujud dalam upacara pembukaan, sehingga memberi semangat dan juga motivasi bagi korban-korban yang terkena dampak bencana di Palu dan Donggala."Saat pembukaan memang yang kita harapkan adalah suasana kegembiraan agar event olahraga itu bisa berjalan meriah. Apalagi ajang ini punya tema The Inspiring Spirit Energy of Asia, kita berharap disability bisa jadi ability," tambahnya."Bisa menunjukkan bahwa ketidakmampuan bisa menjadi mampu. Karena kita tak bermaksud melupakan kesedihan yang menimpa saudara-saudara kita. Maka kita akan lakukan doa satu menit bersama saat upacara pembukaan. Semua yang hadir bisa bisa mendoakan untuk para saudara kita," pungkasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta
