
Pantau - Timnas Indonesia berhasil menahan imbang Australia dalam pertandingan yang berakhir tanpa gol meski menghadapi tekanan bertubi-tubi dari tim lawan.
Bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Indonesia menunjukkan pertahanan solid sepanjang laga yang berlangsung intens.
Statistik menunjukkan dominasi Australia dalam hal penguasaan bola dan peluang mencetak gol. Australia mencatatkan 67 persen penguasaan bola dibandingkan Indonesia yang hanya menguasai 33 persen.
Tim tamu juga melepaskan 15 tembakan, lima di antaranya mengarah tepat ke gawang. Sementara, Indonesia hanya mampu membalas dengan lima tembakan, dua di antaranya tepat sasaran.
Meski tertekan, Indonesia tampil tangguh dalam bertahan. Pasukan Garuda berhasil melakukan 22 clearance untuk menghalau serangan-serangan Australia yang terus berdatangan.
Jumlah tackles yang dilakukan Indonesia pun jauh lebih banyak, yakni 22 berhasil dari 36 percobaan, dibandingkan Australia yang hanya melakukan 11 tackle dengan 15 percobaan.
Sektor umpan menunjukkan perbedaan signifikan, dengan Australia menyelesaikan 363 dari 461 umpan dengan akurasi 78%, sementara Indonesia hanya mampu menyelesaikan 186 dari 284 umpan dengan akurasi 65%.
Meski demikian, pertahanan Indonesia mampu mematahkan 23 intercept, lebih banyak dari Australia yang hanya berhasil melakukan 16 intercept.
Pertandingan juga diwarnai dengan permainan fisik dari kedua tim. Indonesia melakukan 12 pelanggaran dan mendapatkan satu kartu kuning, sementara Australia melakukan tujuh pelanggaran dan menerima tiga kartu kuning.
Australia juga mendominasi dari segi sepak pojok dengan mengantongi 15 corner, jauh di atas Indonesia yang hanya mendapatkan tiga.
Namun, lini belakang Indonesia tampil impresif dengan membendung setiap peluang yang tercipta dari bola mati tersebut.
Meski statistik menunjukkan dominasi Australia, hasil akhir membuktikan bahwa kerja keras dan disiplin tinggi dari para pemain Indonesia mampu menahan gempuran dan meraih hasil imbang yang krusial.
- Penulis :
- Aditya Andreas