
Pantau - Polemik seputar keputusan Bahrain menolak bertanding di Indonesia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 mendapatkan perhatian dari media-media ASEAN.
Penolakan ini dipicu oleh komentar negatif netizen Indonesia yang memicu kekhawatiran Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) terkait keselamatan.
BFA menyampaikan permintaan resmi kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk memindahkan lokasi pertandingan melawan Timnas Indonesia dari Jakarta.
Permohonan tersebut diumumkan melalui pernyataan resmi di akun Instagram BFA pada Rabu (16/10/2024) malam WIB.
BFA mengklaim, permintaan ini dilatarbelakangi oleh serangan masif netizen Indonesia di media sosial setelah pertandingan imbang 2-2 yang kontroversial di Riffa.
Netizen Indonesia menyuarakan ketidakpuasan mereka atas keputusan wasit Oman Ahmed Al Kaf yang memperpanjang pertandingan melewati waktu tambahan hingga menit ke-99, di mana Bahrain berhasil menyamakan kedudukan.
Baca Juga: Ogah Main di Jakarta, Bahrain Justru Bakalan Kena Sanksi FIFA
Media-media di Asia Tenggara turut mengulas situasi ini. Media Vietnam, Bongda24H menyoroti keengganan Bahrain bermain di Indonesia dengan sub judul: "Timnas Bahrain takut bermain di Indonesia."
Bongda24H juga mencatat, meskipun FIFA belum memberikan respons terhadap permintaan Bahrain, kecil kemungkinan permohonan tersebut akan disetujui, karena FIFA harus bekerja sama dengan Indonesia sebagai tuan rumah.
"Jika FIFA menyetujui permintaan Bahrain, hal ini dapat menjadi preseden buruk bagi tim lain yang mungkin mengajukan permintaan serupa," tulis Bongda24H.
Sementara itu, media Malaysia, Stadium Astro, juga melaporkan alasan BFA mengajukan permohonan pindah venue.
Mereka menyebutkan bahwa BFA telah melaporkan kepada FIFA dan AFC mengenai ancaman, penghinaan, serta pencemaran nama baik yang diterima dari suporter Indonesia di media sosial.
BFA mengimbau agar pertandingan dipindahkan ke lokasi netral demi keselamatan para pemain Bahrain.
Pertandingan antara Bahrain dan Indonesia dijadwalkan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada 25 Maret 2025.
- Penulis :
- Aditya Andreas
- Editor :
- Sofian Faiq