
Pantau.com - Direktur Persija Jakarta Gede Widiade ikut mengomentari masalah maraknya pengaturan skor di sepak bola Indonesia. Federasi Persatuan Sepabola Seluruh Indonesia (PSSI) menjadi harapan dan dianggap harus mampu memberantas tuntas permasalahan ini dengan memberikan hukuman secara tegas.
Pengaturan skor kembali mencuat di kompetisi Liga Indonesia, bahkan Liga 1. Nama orang-orang yang sama pun menjadi perbincangan publik, karena permasalahan lama itu belum juga terselesaikan.
Menanggapi hal tersebut, Gede Widiade sendiri mengatakan bahwa memang kasus seperti itu sudah biasa terjadi di dunia sepak bola Indonesia. Bahkan orang yang sudah bergelut dengan dunia bola Indonesia dari tahun 2002 itu pun mengatakan bahwa hal ini akan ramai sesaat dan setelah itupun akan hilang, jika tidak ditindak tegas oleh PSSI.
"Match fixing di Indonesia sudah biasa, tapi apakah ada buktinya? Saya mantan lawyer. Ada orang mengaku maling, tapi didiamkan saja. Buat apa membicarakan kalau maling mengaku tapi tidak ditangkap," ujar Gede Widiade di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (30/11/2018).
"Match fixing dan pengaturan skor itu pidana. Kalau bukan delik aduan harusnya polisi tangkap. Kalau delik aduan, siapa yang merasa dirugikan. Kalau federasi tidak berani, harusnya masyarakat melakukan class action. Sangat mudah,” tambahnya.
Baca juga: Koreo Make It Eleven Persija vs Mitra Kukar, Ini Artinya
Gede pun mengatakan bahwa kasus ini akan tetap ada di dunia sepak bola indonesia jika PSSI hanya kembali diam dan tidak melakukan aksi nyata yang membuat para pelaku jera.
Bahkan, ia memberikan contoh seharusnya PSSI bisa bertindak tegas seperti masalah Persija dan Persib Bandung yang langsung menghukum tegas dengan dengan meniadakan penonton untuk Persib selama pertandingan berlangsung.
“Tapi dengan adanya hukuman dari kemarin, yang diberlakukan kepada siapapun ya pasti efek jeranya ada. Siapa yang tidak jera kalau dihukum kayak klub yang dihukum, kayak teman-teman kami kemarin. Sekarang juga gitu. Match fixing ini pernah tidak dieksekusi dengan hukuman yang membuat jera," tambahnya.
Baca juga: Direktur Persija Jakarta Kenal dengan Aktor di Balik Match Fixing
Gede menganggap, PSSI harus tegas mengatasi masalah ini dan tidak ragu untuk melibatkan kepolisian agar ada hukum positif yang ditegakkan.
"Kalau menurut saya lakukan dengan apa yang saat kejadian Persija dan Persib itu sangat efektif dan tidak muluk-muluk yang terlalu tinggi, lakukan inventigasi. Itu masuk di dalam statuta, regulasi PSSI dan putuskan di Komdis. Kalau ada hukum positif, laporkan kepolisian. Pasti efek jeranya ada. Jadi saya sangat tidak menghendaki, untuk sekedar menjadi pemberitaan saja. Dieksekusi secara bersama-sama lebih baik agar iklim persepakbolaan menjadi bagus,” tuntasnya.
- Penulis :
- Rifeni