
Pantau.com - Permasalahan pengaturan skor (Match Fixing) tidak kunjung selesai di kompetisi Liga Indonesia, bahkan nama-nama dalang dibaliknya mencuat ke publik. Terkait hal ini Kemenpora bersama dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Minggu depan berencana akan mendatangi pihak kepolisian.
“Ya minggu depan kami akan datang bersama PSSI ke kepolisian. Tapi kedatangan awal ini bukan pengaduan, tapi koordinasi dengan pihak kepolisian, dalam konteks, seandainya sekarang ada isu misalnya adanya penanggulangan pengaturan skor , mohon tidak sekedar wacana lalu tenggelam begitu saja. Karena UU-nya ada,” ujar Gatot Di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Sabtu, 1 Desember 2018.
Baca juga: Kisruh PSSI, Kemenpora Tak Ingin Memori 'Pembekuan' Terjadi Lagi!
Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S. Dewa Broto berharap PSSI bisa dengan cepat menyelesaikan hal ini, karena seperti yang diketahui bahwa masalah ini kembali terulang, setelah 2014.
“Ini kesempatan untuk PSSI yang sedang jadi sorotan. kalau berhasil mengungkap satu saja, kasus ini, paling tidak reputasi PSSI akan memperbaiki. Kalau diacuhkah lagi, seperti ah sudah nanti juga ilang lagi isunya pengaturan skor ini, orang akan menganggap pengaturan skor ini tidak bisa diatasi oleh PSSI,” terangnya.
“Dulu pada saat tim 9 bekerja, 2015 pernah membawa ke pihak kepolisian. Mereka sangat kooperatif, tapi tetap harus ada inisiatif dari pihak federasi, karena kala tidak kami dianggap intervensi,” sambungnya.
Baca juga: PSSI Miliki Aturan untuk Laporkan Match Fixing ke Polisi, Ini Kata Menpora
Masalah pengaturan skor kembali ramai diperbincangkan publik usai muncul pengakuan dari Manajer Madura FC Januar Herwanto yang mengaku sempat mendapatkan tawaran pengaturan skor dari anggota Komite Eksekutif PSSI (exco) Hidayat. Hal itu terjadi di Liga 2 saat Madura FC akan menghadapi tuan rumah PSS Sleman.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi