Pantau - Proses naturalisasi pemain sepak bola di Indonesia kembali menuai perhatian. Di tengah kebutuhan mendesak akan pemain berpengalaman, Komisi X DPR RI akhirnya menyetujui naturalisasi tiga pemain keturunan Indonesia, yakni Emil Audero, Dean James, dan Joey Pelupessy, dalam rapat yang digelar Rabu (5/3/2025). Namun, keputusan ini juga menyoroti realitas pahit sepak bola nasional yang masih harus bergantung pada pemain naturalisasi.
Pengesahan dilakukan dalam rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Menpora RI serta pengurus PSSI. Menpora diwakili Wamenpora Taufik Hidayat, sementara PSSI dihadiri langsung Ketua Umum Erick Thohir.
"Komisi X DPR RI memutuskan menyetujui rekomendasi pemberian kewarganegaraan RI atas nama Saudara Joey Mathijs Pelupessy, Emil Audero Mulyadi, dan Dean Ruben James," kata Lalu Hadrian Irfani selaku Pimpinan Rapat Komisi X DPR RI.
Baca juga: Hari Ini, DPR Bersama Menpora Bahas Proses Naturalisasi Tiga Pemain
"Demikian pembacaan kesimpulan hari ini bapak-ibu, apakah dapat kita setujui?" ujar Lalu menambahkan yang kemudian dijawab dengan seruan 'setuju' dari para anggota Komisi X DPR RI.
Lalu juga menyebutkan, hasil rapat kerja ini akan disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR RI pada Kamis (6/3).
Meski disambut dengan antusias, keputusan naturalisasi ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi PSSI dalam membangun tim nasional yang kompetitif. Ketiga pemain ini dikebut agar bisa membela Timnas Indonesia dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan kembali bergulir pada akhir bulan ini, serta Piala Asia 2027.
Emil Audero kini bermain untuk klub Liga Italia, Palermo, dengan rekam jejak di klub Serie A seperti Inter Milan, Juventus, dan Como. Sementara Joey Pelupessy adalah gelandang bertahan 31 tahun yang telah malang melintang di Eropa bersama FC Twente (Belanda), Sheffield Wednesday (Inggris), FC Groningen (Belanda), dan kini Lommel SK (Belgia).
Dean James, bek kiri 24 tahun yang merupakan jebolan akademi Ajax, saat ini menjadi andalan klub Eredivisie, Go Ahead Eagles. Dengan usia yang masih tergolong muda, ia diharapkan bisa memperkuat Timnas Indonesia dalam jangka panjang.
Namun, dengan waktu yang semakin sempit, PSSI harus bekerja keras menyelesaikan semua proses administrasi jika ingin ketiga pemain ini dapat memperkuat Indonesia saat menghadapi Australia di Sydney pada 20 Maret dan Bahrain di Jakarta pada 25 Maret 2025. Tanpa mereka, peluang Timnas Indonesia untuk bersaing di kualifikasi Piala Dunia bisa semakin berat.
Situasi ini kembali membuka perdebatan soal keberlanjutan program naturalisasi dan minimnya regenerasi pemain lokal yang mampu bersaing di level internasional. Sampai kapan sepak bola Indonesia akan terus bergantung pada pemain naturalisasi?
- Penulis :
- Muhammad Rodhi
