
Pantau.com - Persija Jakarta akan menghadapi Mitra Kukar pada laga terakhir kompetisi Liga 1 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu sore (9/12/2018). Laga ini bak partai final bagi kedua tim.
Pasalnya, bagi tuan rumah raihan tiga angka akan memuluskan langkahnya untuk merengkuh juara Liga 1 2018. Saat ini Ismed Sofyan cs masih bertengger di puncak klasemen dengan 59 poin, unggul satu angka dari PSM Makassar.
Baca juga: Persija Harus Berikan 1000 Persen Lawan Mitra Kukar
Sementara untuk Mitra Kukar, pertandingan kontra Persija menjadi penentu hidup dan mati. Jika mampu meraih kemenangan, tim berjuluk Naga Mekes itu berpeluang lolos dari zona degradasi.
Mitra Kukar saat ini masih menempati posisi 14 dengan 39 poin. Tim besutan Rahmad Darmawan itu hanya unggul head-to-head dari Sriwijaya yang menghuni zona merah.
Mengingat tingginya tensi pertandingan, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Persija Budi Saputra mengatakan akan meningkatkan jumlah personel keamanan. Dia mengatakan, setidaknya 7000 lebih personel keamanan gabungan TNI dan Polri siap mengamankan laga Persija vs Mitra Kukar sore nanti.
"Ada penambahan personel dari biasanya hanya 4.000, sekarang jadi 7.000 lebih. Laporan terakhir ada 7.429 personel gabungan dari TNI, Mabes (Polri), Polda, Polres, dan Pemda DKI," kata Budi kepada Pantau.com.
Tidak hanya itu, kata Budi, pihaknya akan menambah personel keamanan dari pihak internal panpel sendiri. Salah satunya menambah pengawas pertandingan dari yang hanya 20 menjadi 40 orang.
"Dari kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menambah jumlah sekuriti di internal kami. Semuanya kami lipat dua kan,"
"Jumlahnya di luar yang 7.000 itu, karena itu kan dari pihak kepolisian. Kalau dari kami total ada 300-an orang. Seperti match steward yang biasanya hanya 20 orang, besok itu ada 40 orang," sambung Budi.
Baca juga: Final Berbeda Tujuan bagi Mitra Kukar dan Persija
Selain itu, pihak Panpel Persija sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitaran kawasan Gelora Bung Karno. Namun, Budi menjelaskan penutupan jalan itu baru dilakukan jika situasinya sudah tidak kondusif.
"Rekayasa lalu lintasnya akan sama seperti Asian Games dan Asian Para Games. Tapi belum kita tutup. Nanti kalau kondisinya stuck baru diberlakukan. Jadi tidak ada perlakukan khusus tapi rutenya akan sama," lanjut Budi.
"Kami juga menyediakan kantong-kantong parkir di Gedung DPR, Manggala, Taman Ria. Untuk roda empat tetap di dalam (kawasan GBK) tapi bus di luar," pungkasnya.
- Penulis :
- Adryan N