HOME  ⁄  Olahraga

Proliga 2019: 'Finishing Touch' Masih Jadi Kendala Bagi Jakarta Garuda

Oleh Adryan N
SHARE   :

Proliga 2019: 'Finishing Touch' Masih Jadi Kendala Bagi Jakarta Garuda

Pantau.com - Jakarta Garuda memang harus mengakui keunggulan Jakarta BNI 46 2-3 (25-23, 26-24, 25-27, 18-25, 11-15) pada laga putaran pertama seri terakhir Proliga 2019 yang di gelar di GOR C-TRA, Bandung, Minggu (23/12/2018). Dengan kekalahan ini, maka Jakarta Garuda jadi juru kunci di putaran pertama, tanpa kemenangan dari lima laga.

Meski tak mampu mengalahkan Jakarta BNI 46, Jakarta Garuda berhasil tampil luar biasa pada laga pembuka, mereka mampu memimpin 2-0 lawan tim yang di atas kertas lebih berpengalaman. Bahkan Aji Maulana dan kawan-kawannya tampil cukup baik pada set pertama dan kedua. 

Baca juga: Proliga 2019: Jakarta Pertamina Energi Dipastikan Juara Paruh Musim

Dari set pertama hingga set lima mereka Jakarta Garuda berhasil memimpin poin jauh hingga 1-4, namun memasuki poin 15, kesalahan terus tercipta dari servis yang tak mampu melewati net. Pelatih Jakarta Garuda Eko Waluyo mengaku jika di set pertama dan kedua mereka unggul, karena lawan belum menemukan pola permainan. Namun setelah set ketiga hingga lima, Jakarta BNI 46 bermain hati-hati dan tidak menggunakan power, tapi lebih kepada taktis.

“Kita memang unggul di awal karena lawan belum membaca permainan kita, tapi setelah itu mereka mulai bisa membaca, mereka tidak main power lagi, tapi lebih main taktis, mereka main safety dan kita yang sedikit kelabakan," ujar Eko Waluyo, di GOR C-TRA Arena, Bandung, Minggu (23/12/2018).

"Di pertandingan seperti ini pengalaman memang sangat diperlukan untuk mereka, dan dilihat tadi BNI sendiri di set ketiga hingga lima sedikit sekali main power tapi sudah mulai berpikir dan lebih bermain taktis, jadi anak-anak agak kesulitan membaca ke situ,” tambahnya.

Baca juga: Proliga 2019: Seru Nih! Juara Paruh Musim Ditentukan di Bandung

“Anak-anak mulai berkembang, bahkan menjalankan juga sesuai instruksi, hanya saja masalah finishing touch masih takut-takut dan belum bisa lepas. Sehingga di putaran kedua nanti kita akan manfaatkan waktu istirahat dua minggu ini dengan latihan di finishing touch-nya dan tentu bagaimana penyelesaiannya,” ujarnya.

Sementara kapten Jakarta Garuda Mahendra Rikha Buana mengakui masalah utama mereka hanya di finishing touch yang masih belum maksimal.

“Kalau nervous sebenarnya enggak juga, kita tampil enjoy, masalah kita hanya finishing saja masih perlu diasah lagi. Saat di skor-skor 20 ke atas itu kita kurang tenang, dan kadang buru-buru juga dan pengen cepat menyelesaikan pertandingan,” tuntas Mahendra.


Penulis :
Adryan N

Terpopuler